kievskiy.org

Triwulan Pertama 2023, BPBD Sukabumi Catat Kerugian Akibat Bencana Capai Rp2,16 Miliar

Kondisi warung milik warga yang berada di sekitar Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang hancur diterjang banjir rob.
Kondisi warung milik warga yang berada di sekitar Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang hancur diterjang banjir rob. /ANTARA/Aditia Aulia Rohman

PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat total kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi, Jabar pada triwulan pertama 2023 atau dari Januari-Maret mencapai Rp2,16 miliar.

Kerugian terbesar berasal dari bencana tanah longsor, yakni mencapai Rp1,45 miliar. Rinciannya untuk bencana angin topan/puting beliung kerugiannya Rp5 juta. Kemudian, kerugian akibat banjir Rp98,3 juta, kerugian akibat cuaca ekstrem Rp335,6 juta, dan kebakaran pemukiman Rp271 juta.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, total kerugian itu berasal dari 42 kejadian bencana dengan rincian pada Januari terjadi satu kejadian bencana, yakni tanah longsor.

Baca Juga: Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023, Polisi Terapkan Rekaysa Lalu Lintas di Titik Rawan Macet Tasikmalaya

"Total kerugian tersebut berasal dari hasil rekapitulasi dampak kerusakan, baik rumah, fasilitas umum, maupun keagamaan," kata Zulkarnain.

Zulkarnain melanjutkan, pada Februari 2023 terjadi 16 kejadian bencana, yakni tiga kejadian angin topan, satu kali banjir, cuaca ekstrem, kebakaran, serta tanah longsor masing-masing empat kejadian.

Pada bulan Maret, terjadi 25 kejadian bencana dengan rincian empat kejadian banjir, delapan kejadian cuaca ekstrem, kebakaran dua kejadian, dan tanah longsor 11 kejadian. Sementara jumlah rumah yang rusak mencapai 31 unit dan warga yang terdampak 42 jiwa dua di antaranya mengalami luka ringan dan korban jiwa nihil.

Baca Juga: Sakit Hati Pernah Diusir, Keponakan Bunuh Paman saat Sahur di Sukabumi

“Meskipun pada April ini tidak ada kejadian bencana, kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi masih cukup tinggi. Kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana” 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat