kievskiy.org

Depok Masuk Zona Risiko Tinggi Covid-19, Klaster Keluarga dan Perkantoran Mesti Diwaspadai

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid- 19 meminta warga masyarakat, waspada dengan klaster baru, seiring dengan pelonggaran PSBB saat ini atau masa AKB. 

Dr Bony Wiem Lestari dari divisi perencanaan riset dan epidemiologi gugus tugas provinsi Jawa Barat menuturkan, semua pihak perlu waspada bersama terhadap peningkatan kasus yang terjadi.

Antara lain dengan ada kasus impor, akibat mobilitas penduduk terutama mereka yang berasal dari wilayah transmisi lokal yang masuk ke Jawa Barat.

Baca Juga: Kabid Humas Polda Kepri Sesalkan Postingan Viral Calon Akpol yang Gagal Masuk karena Covid-19

Kemudian ada klaster perkantoran, kemudian juga ada klaster keluarga, di mana sekarang mulai lebih banyak, dan juga klaster tenaga kesehatan. 

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat, untuk kemudian disiplin menerapkan protokol kesehatan kembali diingatkan. Bahwa garda terdepan untuk melawan Covid- 19 ini adalah masyarakat. Sehingga implementasi protokol kesehatan seperti disiplin memakai masker kemudian menjaga cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat itu merupakan suatu syarat dan diharapkan juga bisa menahan diri dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang juga bisa memicu adanya kerumunan," ujar dia dalam jumpa pers di SOR Saparua, Kota Bandung, Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Terungkap Kegagalan Misi Putra Mahkota Arab Saudi yang Kirim Tim Pembunuh ke Kanada

Diakui Pakar Epidemiologi Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu, sejak diangkatnya relaksasi PSBB 26 Juni kelihatan bahwa tren peningkatan zona risiko terjadi.

Jadi sebelumnya tanggal 20 sampai 26 Juli itu Jabar hanya memiliki 9 zona sedang, dan kemudian tidak ada yang beresiko tinggi. Tapi untuk di minggu ini ada yang tinggi.

"Tapi dibandingkan dengan periode 16 Juli sampai 19 Juli kita hanya punya 3 jadi kelihatannya memang ada efek dari pelonggaran ini terhadap juga peningkatan yang kabupaten kota yang menjadi resiko sedang," kata dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat