kievskiy.org

Jalan Majalengka-Talaga Sebelum Masuk Desa Cimeong Longsor, Arus Lalu Lintas Dijadikan Searah

Longsor di Jalan Raya  Majalengka-Talaga.
Longsor di Jalan Raya Majalengka-Talaga. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Ruas jalan raya Majalengka-Talaga, tepatnya di tikungan sebelum memasuki Desa Cimeong, kembali longsor hampir seperempat badan jalan dengan panjang sekira 25 meter. Akibatnya, arus lalu lintas di wilayah tersebut terpaksa diterapkan satu arah secara bergantian karena jalan hanya bisa dilintasi satu kendaraan.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas, terutama saat malam hari, Bina Marga dan Polsek Banjaran telah memasang rambu lalu lintas dengan memasang sejumlah drum dan garis polisi agar pengguna jalan lebih berhati-hati.

Menurut keterangan warga setempat, longsor terjadi pada Kamis, 13 April 2023 sekira pukul 15.30 WIB. Sebelumnya, pada Selasa hingga Rabu malam, terjadi hujan terus menerus sehingga diduga badan jalan terkikis air serta longsor yang terjadi beberapa tahun lalu tanah di bagian tebingnya kembali lembek dan mudah ambruk.

“Kejadiannya kemarin sore,” sebut Enan, warga setempat.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2023: Polres Ciamis Terjunkan 560 Personel, Waspadai Jalur Rawan Kecelakaan

Menurut keterangan warga setempat, lonsgoran di lokasi tersebut sebetulnya tengah dalam penanganan dan dilakukan pemasangan tiang pancang di bagian bawah, beberapa meter dari lokasi logsor. Namun pemasangan tiang pancang belum selesai longsor kembali terjadi cukup panjang dan lebar.

Petugas yang memperbaiki tebing, Dirja, mengungkapkan, longsornya jalan sepanjang 25 meter dengan lebar sekira 2 meter, dan kedalaman sekira 3 meter itu diduga terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi beberapa hari sebelumnya secara berturut-turut.

“Jadi di seberang jalan terdapat aliran air dari sungai sebelah timur, disana terjadi sumbatan air akibat sampah yang menumpuk sehingga air meluap ke jalan, kondisi ini diperparah dengan adanya air dari jalan bagian atas kemudian semua masuk ke pori-pori jalan yang sebelumnya juga telah terjadi retakan akibat longsor, karena pori-pori jalan terus dimasuki air akhirnya badan jalanpun ambruk,” sebut Dirja.

Saat ini, menurutnya, sampah yang menyumbat di aliran sungai dan selokan sudah diangkat dan badan jalan segera diperbaiki dengan cara digeser menggunakan batu kerikil tanah dan pasir selebar jalan yang ambruk.

Baca Juga: 24 Lokasi Penukaran Uang Baru di Majalengka, Persiapan Jelang Lebaran 2023

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat