kievskiy.org

Satgas Pangan Kabupaten Garut Ingatkan Pedagang Tak Naikkan Harga Sepihak

Ilustrasi pasar.
Ilustrasi pasar. /Pixabay/photosforyou

PIKIRAN RAKYAT - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Garut pastikan tidak ada penimbunan bahan pokok (bapok) yang menyebabkan ketersediannya terganggu. Kalaupun sampai terjadi penimbunan, pihaknya berjanji untuk menindaknya secara tegas.

Hal itu disampaikan Ketua Satgas Pangan Kabupaten Garut, AKP Deni Nurcahyadi yang menyikapi ketersediaan bahan pokok di Garut usai Lebaran.

Dikatakannya, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap kondisi bahan pokok di Garut. Selain untuk memastikan harga bahan pokok terkendali, monitoring juga bertujuan untuk memastikan ketersediannya aman dan tak terjadi kelangkaan.

Berdasarkan hasil monitoring, imbuh Deni, saat ini harga bahan pokok di pasaran setelah Lebaran terkendali. Harga-harga yang tadinya sempat naik, kini sudah kembali ke harga normal.

Baca Juga: 6 Hari Pascalebaran, Harga Bahan Pokok di Tasikmalaya Berangsur Turun

"Saat ini harga bahan pokok sudah kembali normal setelah sebelumnya sempat naik ada saat Lebaran. Kami terus melakukan monitoring di pusat perbelanjaan termasuk pasar-pasar yang ada di Garut," ujar Deni yang juga Kasat Reskrim Polres Garut pada Rabu, 3 Mei 2023.

Menurutnya, untuk harga beras medium saat ini di kisaran Rp11 ribu per kilogram sedangkan yang premium Rp12 ribu. Untuk cabe merah Rp40 ribu per kg, hijau biasa Rp15 ribu, kriting Rp20 ribu, rawit merah Rp20 ribu, dan rawit hijau Rp25 ribu per kg.

Untuk komoditi bawang, merah lokal Rp22 ribu per kg, putih Rp28 ribu, dan bombay Rp24 ribu per kg. Sedangkan daging, sapi lokal Rp130 ribu per kg, sapi beku impor Rp120 ribu, domba Rp140 ribu, ayam broiler Rp30 ribu, dan ayam kampung Rp55 ribu per kg.

Baca Juga: Kampung Adat Cirendeu di Cimahi Lebih Pilih Rasi Dibanding Nasi, Jadi Bahan Pokok selama 84 Tahun

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat