/photo/2023/05/11/212642930.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Ajam Mustajam, memastikan proses kegiatan belajar dan mengajar di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, berjalan normatif sesuai dengan kurikulum.
Terkait cara beribadah di pesantren tersebut yang ramai di media sosial karena tak biasa, dia menegaskan hal itu bukan kewenangan Kanwil Kemenag Jabar. "Kami kunjungan ke Mahad Al-Zaytun hari Senin kemarin untuk monitoring dan evaluasi kurikulum serta izin operasional madrasah dan pesantren yang memang menjadi kewenangan Kanwil Kemenag Jabar," ucapnya pada Kamis, 11 Mei 2023.
Menurut Ajam, monitoring dan evaluasi ke madrasah dan pondok pesantren rutin dilakukan Kemenag Jabar. Hal itu untuk pembinaan, pengawasan, dan evaluasi, baik dalam kurikulum maupun proses pembelajaran.
Adapun hasil monitoring menunjukkan, kurikulum dan izin operasional yang dilakukan Mahad Al-Zaytun masih menggunakan kurikulum pemerintah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pasang Badan Bela Guru ASN yang Kena Pungli, Nonaktifkan Kepala BPKSDM Pangandaran
"Jadi, ini yang kami maksud tidak ada penyimpangan yakni dalam proses pembelajaran," ucap Ajam.
Disinggung soal dana pendidikan di Al-Zaytun, menurut Ajam, secara prinsip biaya pendidikan sudah ditanggung bantuan operasional sekolah (BOS).
Namun, untuk sekolah swasta jika satuan pendidikannya perlu bantuan biaya mereka bisa mengomunikasikannya dengan pihak orangtua yang difasilitasi komite sekolah.
Sementara penilaian praktik peribadatan dan pengalaman agama di Mahad Al-Zaytun yang viral, bukan ranah Kementerian Agama melainkan kewenangan Majelis Ulama Indonesia dan Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem).***