kievskiy.org

Para Pengusaha Wedding di Garut Punya Harapan Baru untuk Bangkit

ILUSTRASI pernikahan. Kementerian agama akan membangun 16 balai nikah di Jawa Barat selama 2020 untuk mempermudah pelayanan terkait pernikahan.*
ILUSTRASI pernikahan. Kementerian agama akan membangun 16 balai nikah di Jawa Barat selama 2020 untuk mempermudah pelayanan terkait pernikahan.* /NURHANDOKO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Selama kurang lebih tiga bulan, para pengusaha wedding hanya bisa gigit jari. Hal ini disebabkan adanya larangan untuk penyelenggaraan pesta pernikahan akibat pandemi Covid-19.

Seiring dengan diperbolehkannya penyelenggaraan pesta pernikahan oleh pemerintah, kini para pengusaha wedding di Garut punya harapan baru untuk bangkit. Bahkan momen ini juga dinilai bisa membangkitkan sektor UMKM lainnya.

"Kondisinya memang belum senormal seperti sebelum pandemi Covid-19, akan tetapi ini sudah cukup baik karena para pengusaha wedding kini sudah mulai beraktivitas kembali," ujar
Ketua Komunitas Wedding Garut (KWG), Budi Kurniadi, di salah satu kafe di Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu 12 Agustus 2020.

Baca Juga: Banyak Bantuan Tidak Tepat Sasaran, DSP3A Kota Cirebon Akan Lakukan Labelisasi Bagi KPM PKH

Dikatakannya, saat ini di Garut ada 200 pelaku usaha yang tergabung di KWG ini. Mereka terdiri dari berbagai jenis pelaku usaha di antaranya pengusaha katering, dekorasi, perias, MC, wedding organizer, dan seniman.

Meski kehilangan order selama masa pandemi Covid-19 akibat adanya larangan penyelenggaraan pesta pernikahan, diakui Budi selama ini para pengusaha wedding masih bisa bertahan. Mereka bisa menyesuaikan bisnis yang mereka geluti dengan kondisi yang ada.

Menurutnya, memasuki masa new normal ini, pihaknya sudah melakukan simulasi pernikahan. Penerapan protokol kesehatan tetap menjadi ketentuan yang harus dilaksankan sebagai antisipasi pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Dukung Belajar Daring, Warga Pondok Kelapa Jaktim Pasang 3 Wifi Gratis

"Penerapan protokol kesehatan bukan hanya kita lakukan pada saat menggelar simulasi akan tetapi juga di saat menggelar pesta pernikahan. Di sisi lain, pandemi Covid-19 bagi kami juga menumbuhkan kesadaran terkait pentingnya memiliki legaitas hukum," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat