kievskiy.org

KPAID Kota Tasikmalaya Menilai Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning Berisiko

Ilustrasi belajar di sekolah saat pandemi.
Ilustrasi belajar di sekolah saat pandemi. /Pikiran-Rakyat.com/Ahmad Rayadie

PIKIRAN RAKYAT - Proses belajar mengajar secara langsung atau tatap muka di sekolah yang akan mulai diterapkan bagi daerah yang dinyatakan zona kuning dinilai berpotensi risiko penyebaran Covid-19.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Tasikmalaya Eki Sirozul Baehaqi menyebut, pembelajaran tatap muka pada zona kuning Covid-19 sangat berisiko.

"Akan sangat beresiko, belum semua sekolah di daerah zona kuning siap melaksanakan pembelajaran sistem tatap muka saat ini," kata Eki, Jumat 14 Agustus 2020.

Baca Juga: Kaget Rans Entertainment Ditawar Eko Patrio Rp400 Miliar, Raffi Ahmad: Kirain Cuma Lihat Aset Doang

Dikatakan Eki, untuk memutuskan dimulainya KBM tatap muka disaat pandemi Covid-19 sangatlah berisiko. Pemerintah harus betul-betul mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan benar.

"Ini jangan dianggap main-main, taruhannya adalah anak-anak selaku generasi bangsa. Lebih baik kalau belum betul-betul siap jangan bilang siap," ujar Eki.

Lebih lanjut ujar dia, pihaknya melihat bahwa hak hidup dan hak sehat bagi anak-anak adalah yang lebih utama di masa pandemi saat ini.

Baca Juga: Maju Pilkada Indramayu, Daniel Minta Restu Ketua PBNU Said Aqil Siradj

"Jangan hanya karena desakan dari beberapa pihak saja, lantas walaupun belum siap tetap dipaksakan. Dikhawatirkan nantinya sekolah akan menjadi claster baru penyebaran Covid -19," paparnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat