PIKIRAN RAKYAT - Jumlah pencari kerja baru di Jawa Barat pada akhir tahun ajaran seperti pertengahan tahun kali ini mencapai 700.000 lebih. Di sisi lain masih ada jumlah pengangguran terbuka di Jabar yang mencapai 2 juta lebih angkatan kerja.
Untuk lapangan kerja di Jabar dengan jumlah investasi selama satu tahun kemarin sebesar Rp175 triliun, secara matematika terdapat 1,2 juta lapangan pekerjaan yang tersedia di Jabar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, Rachmat Taufik Garsadi mengatakan bahwa dengan angka-angka tersebut seharusnya jumlah pencari kerja maupun pengangguran di Jabar berkurang.
Akan tetapi ada faktor lain, warga Jabar yang mencari kerja terlihat tidak terserap. Salah satunya ada faktor pendatang yang memperberat persaingan namun bukan berarti SDM di Jabar kalah bersaing.
Baca Juga: Rokok Ilegal di Ciamis Tak Pakai Pita Cukai, Masyarakat Diajak Memeranginya
"Contoh soal padat karya di Bogor, Sukabumi, Purwakarta itu banyak Garmen banyak produk alas kaki. Kan UMK kita tinggi sehingga banyak pekerja yang asalnya dari Jawa Tengah, Lampung misalnya sudah punya pengalaman resign datang ke Jawa Barat bersaing dengan yang baru, di situ kalahnya (SDM Jabar)," ucap Taufik di sela Job Fair Disnakertrans Jabar 2023 di Ars University, Kota Bandung pada Selasa, 23 Mei 2023.
Berdasarkan pengalaman para pengusaha di Jabar, kata Taufik, mereka mengakui sebetulnya kreativitas SDM Jabar itu lebih unggul. Terbukti untuk produk kualitas ekspor, SDM Jabar jadi andalan pengusaha karena kerapian di antaranya.
Di sisi lain pihaknya mendorong agar SDM Jabar meningkatkan kompetensi mereka sehingga banyak dibutuhkan industri. Selain itu juga, pihaknya pun selain itu pihaknya membuka peluang para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan dengan menjadi jembatan para pencari kerja dan pemberi kerja. Di antaranya melalui aplikasi Si Juara dan juga bursa kerja yang mereka gelar pada 23 hingga 24 Mei 2023 tersebut.
Baca Juga: Mensos Risma Soal Penggeledahan Kantor Kemensos oleh KPK: Saya Tidak Bisa Intervensi