PIKIRAN RAKYAT - Air di Asrama Haji Indramayu sempat menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, kondisi air tanah di sana asin atau payau.
Namun berdasarkan pengalaman langsung Pikiran Rakyat, air di asrama relatif lancar dan jernih meski tidak deras.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat, Ai Syaadiah Dwidaningsih menuturkan, permasalahan air di Asrama Haji Indramayu telah tertangani. Pihaknya dapat memenuhi kebutuhan air jemaah haji yang transit di asrama dengan kualitas dan kuantitas yang mencukupi.
Baca Juga: Gedung GGM Majalengka Dibangun Ulang dengan Anggaran Rp75 Miliar, Kini Masuk Tahap Pembongkaran
Asrama Haji Indramayu memiliki kebutuhan air baku sekitar 80-120 m3/hari untuk jemaah haji dan lainnya. Sementara, kondisi sumur bor eksisting dengan kedalaman 80 m, memiliki kualitas air tanah payau. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan air baku, pengelola membeli dari PDAM melalui truk tanki.
"Meski sudah ada air PDAM tapi perlu backup. Beberapa alternatif bisa dilakukan, di antaranya dengan water treatment olant (WTP) menggunakan BWRO, Brackish Water Reverse Osmosys," ujar Ai dikonfirmasi.
Dikatakan Ai, WTP di asrama berkat dorongan gubernur Jabar melalui CSR Bjb, vendor dan juga Jabar Quick Response.
"Meski sudah tertangani masih ada beberapa PR (pekerjaan rumah). Kami hari ini uji lab air di setiap titik di raw water masuk WTP keluar WTP dan masuk ke ground tank. Kita ingin jamin kualitas air bagus. Baku mutu harus jelas tapi intinya dari WTP kita pantau terus," tuturnya.