kievskiy.org

Jemaah Haji Indonesia Jadi Korban Perampokan Oknum Sopir Taksi di Makkah

Ilustrasi jemaah haji.
Ilustrasi jemaah haji. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Jemaah haji Indonesia diimbau untuk menggunakan bus salawat untuk bepergian menuju dan pulang dari Masjidil Haram ke pemondokannya masing-masing. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus yang tidak menyenangkan kepada jemaah seperti perampokan.

Adalah AS, jemaah yang menginap di wilayah Jarwal, bersama istrinya ia menjadi korban perampokan oknum taksi di Mekah. Sejumlah harta bendanya hilang setelah diancam dengan senjata tajam.

Mulanya, AS yang baru tiba di Mekah hendak menunaikan umrah wajib. Setelah sai dan hendak tahalul, ia dan istrinya terpisah dari rombongannya.

Keduanya juga sempat mengikuti rombongan lain yang ternyata bukan rekan-rekannya hingga ke luar Masjidil Haram. Saat tengah kebingungan, ia didatangi orang yang mengaku sopir taksi dan berkata akan mengantarkan pasutri tersebut ke pemondokannya.

Baca Juga: Tukang Modifikasi Tas di Asrama Haji Indramayu Raup Untung Jutaan Rupiah

Mereka percaya dan naik taksi oknum tersebut. Setelah cukup jauh, AS ditodong senjata tajam dan diminta menyerahkan barangnya. Dokumen seperti paspor dan tanda pengenal ikut hilang termasuk uang dalam riyal dan rupiah.

Setelah menyerahkan barangnya, AS dan istrinya diturunkan di sembarang tempat. Mereka kemudian menuju ke tempat ramai orang dan meminta bantuan kembali ke hotel.

Meski barangnya hilang, namun korban tidak dilukai. Kasus ini kemudian ditangani PPIH Daker Mekah.

Baca Juga: Tradisi Walimatus Safar Haji dan Miniatur Perjalanan Kematian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat