kievskiy.org

Jemaah Haji Indonesia Tidak Akan Dapat Nasi Kotak 3 Hari, Kemenag Ungkap Penyebabnya

Nasi kotak untuk jemaah haji Indonesia.
Nasi kotak untuk jemaah haji Indonesia. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Padatnya Kota Mekah jelang puncak haji 2023, membuat sejumlah layanan bagi jemaah Indonesia berhenti beroperasi. Beberapa layanan itu di antaranya bus shalawat, katering, serta minimnya air di pemondokan.

Layanan katering bagi jemaah Indonesia akan berhenti selama 3 hari yakni pada 7, 14, dan 15 Dzulhijjah. Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat, menjelaskan, penghentian layanan ini disebabkan lalu lintas di Mekah sangat padat pada tiga hari tersebut. "Sehingga tidak mungkin mendistribusikan makanan ke masing-masing pemondokan. Untuk itu, kami mengimbau agar jemaah menyediakan sendiri makanannya," ujarnya di Madinah, Minggu 11 Juni 2022.

Meski begitu, saat puncak haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzalifah, Mina serta lempar jumrah, jemaah masih mendapat layanan nasi kotak tiga kali sehari.

PPIH telah bekerja sama dengan muassasah atau masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan katering pada fase Armuzna. Khusus untuk jemaah yang mengambil nafar awal, kembali ke Mekah pada 12 Zulhijjah, mereka juga belum mendapat layanan katering di hotelnya. Sebab, saat itu layanan katering masih dipusatkan di Mina.

Baca Juga: Jika Usulan Libur Idul Adha Jadi 2 Hari Tak Bisa Diterapkan Secara Nasional, Muhammadiyah: Bisa Khusus Solo

Layanan katering pada hotel di Mekah akan mulai diberikan kembali pada 16 Zulhijjah 1444 H. Layanan ini akan diberikan kepada jemaah yang belum habis paket kateringnya dengan kuota 66 kali makan di Mekah.

Evi, salah seorang jemaah haji embarkasi SUB 42, mengaku sudah mengetahui bahwa dia tidak akan mendapatkan layanan katering selama tiga hari sejak jauh-jauh hari. "Dari KBIHU sudah mengatakan bawa makanan instan dan berat untuk di Mekah. Tidak masalah, sih, sudah siap," katanya.

Kepala sektor 6 Abdul Haris selalu menyampaikan hal ini kepada jemaah. Selain sudah disampaikan sejak di Indonesia melalui KBIHU masing-masing, sosialisasi terus dilanjutkan di Mekah.

"Jangan sampai ada jemaah yang tidak siap saat layanan katering tidak ada. Rata-rata jemaah sudah paham dan menyediakan makanan sendiri. Biasanya makanan instan seperti telur, mi, atau sereal," tuturnya.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Banyak yang Sakit ISPA, 37.309 Orang Dievakuasi dari Madinah ke Mekah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat