kievskiy.org

Tenggelam Saat Berenang di Curug Teduh Tasikmalaya, Pelajar 13 TahunDitemukan Menyangkut di Bebatuan

ILUSTRASI tenggelam.*
ILUSTRASI tenggelam.* /Pexels Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Diduga tidak bisa berenang, seorang bocah tewas tenggelam saat berenang di Curug Teduh, Kampung Margacinta, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 19 Agustus 2002 sore.

Korban diketahui bernama M. Anjar Nursasir (13) seorang pelajar warga Kampung Warung, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Peristiwa itu berawal saat korban bersama tujuh orang temannya berenang di lokasi kejadian.
Kala itu korban mencoba meloncat ke lokasi sungai dengan kedalaman lebih dari 2 meter.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya: Jika Merasa Sehat, Guru Tidak Wajib Rapid Test

Rupanya korban tidak bisa berenang, sehingga tenggelam.

Mengetahui korban tenggelam, tema-temannya tidak bisa berbuat apa-apa karena sama tidak bisa berenang. Mereka tidak berani menolong korban yang tenggelam.

"Teman-teman korban tidak bisa berbuat apa-apa untuk melakukan pertolongan saat mengetahui korban tenggelam. Akhirnya, mereka berlari ke kampung untuk mencari pertolongan ke warga setempat," kata Kapolsek Manonjaya, Polresta Tasikmalaya, Iptu. Aam Muharam.

Baca Juga: Mocca Obati Rindu dengan Virtual Secret Show, Begini Cara Dapatkan Tiketnya

Menurut Aam, mendapatkan pengaduan dari teman-teman korban, warga langsung menuju ke lokasi untuk menolong korban.

Namun saat ditolong korban dalam kondisi tenggelam dan berada didasar sungai . Warga pun melakukan pencarian, dan korban ditemukan dengan kondisi menyangkut di batu di dalam sungai Curug Teduh.

"Korban berhasil ditemukan dengan posisi nyangkut di batu di dasar sungai dengan kondisi sudah meninggal. Selanjutnya korban di evakuasi," tuturnya.

Baca Juga: Pawai Tahun Baru Islam di Ciamis Dibolehkan, Bupati Sampaikan Sejumlah Syarat

Dikatakan dia, petugas  yang datang ke lokasi langsung mengamankan lokasi dan memintai keterang sejumlah saksi. Adapun  hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kejahatan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Pihak keluarga korban pun menolak, jenazah korban dibawa ke rumah sakit dan dilakukan autofsi. Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta jenazah korban untuk dibawa ke rumah untuk dilakukan proses pemulasaraan dan pemakaman, ungkapnya.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat