kievskiy.org

Viral Petugas Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo Keluhkan Insentif Tak Cair, Ini Dalih Manajemen RS

Petugas Pemulasaraan jenazah covid RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya curhat di Hazmat.
Petugas Pemulasaraan jenazah covid RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya curhat di Hazmat. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Adanya curahan hati para pekerja petugas instalasi pemulasaraan jenazahnya RSUD dr Soekardjo, yang meminta upah dan insentifnya segera dicairkan, langsung mendapatkan tanggapan.

Pihak manajemen RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya berdalih, dana insentif covid-19 bagi para petugas instalasi pemulasaraan jenazah dari Kementerian Kesehatan RI tak kunjung cair.

Padahal, secara keseluruhan oleh pihak rumah sakit pengajuan dokumen pencairan insentif bagi tenaga medis dan nonmedis, termasuk bagi petugas kamar mayat telah diajukan.

Baca Juga: Terbang Selama 25 Tahun, Pesawat Karya ke-3 B.J Habibie Diistirahatkan di Museum TNI AU Yogyakarta

Namun, anggaran yang cair dari pusat selama ini hanya insentif bagi para perawat saja dan tidak ada alokasi pencairan buat petugas pemulsaraan jenazah covid-19.

"Kalau dari anggaran Pemkot Tasikmalaya untuk covid-19 memang ada insentif per jenazah untuk petugas pemulasaraan jenazah tapi diluar tim dari RSUD," jelas Wakil Direktur RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, Kamis, 20 Agustus 2020 siang.

Namun selama ini kata Deni, selama ini memang hampir seluruhnya pengurusan jenazah covid-19 oleh tim dari RSUD. "Bahkan, jenazah covid-19 asal Kabupaten Tasikmalaya juga sering diprosesnya oleh tim dari kami," katanya.

Baca Juga: PSG vs Bayern Munchen Final Liga Champions: Begini Rencana Hansi Flick Hadapi Les Parisiens

Deni menambahkan, selama ini pihaknya terus mengupayakan pencairan dana insentif bagi para petugas pemulasaraan jenazah meski dari Kemenkes tidak cair.

Salah satunya, mencari pos alokasi anggaran lainnya yang dimungkinkan bisa dialihkan untuk pembayaran insentif.

Hanya saja ujar dia, selama ini pihak manajemen rumah sakit masih kebingungan pos alokasi anggaran covid-19 yang mana yang bisa dialihkan. "Dari pusat memang tidak ada buat tim pemulsaraan jenazah. Hanya ada cair insentif untuk perawat saja," tambahnya.

Baca Juga: Hubungan dengan India Memanas, Tiongkok Kirim Jet Tempur Siluman ke Wilayah Perbatasan Himalaya

Deni juga mengaku, selama ini belum mengetahui berapa jumlah insentif yang akan dibayarkan untuk mereka nantinya. Akan tetapi ujar dia, pihaknya akan terus berupaya memberikan intensif yang layak bagi petugas pemulasaraan jenazah. Apalagi ujar dia, mereka selama ini merupakan petugas garda terdepan yang memiliki risiko tinggi karena langsung kontak dengan pasien covid-19.

"Kita juga bingung kenapa dari pusat tidak keluar (cair) buat mereka. Seharusnya ada sharing segera antara pusat dengan Pemkot Tasikmalaya solusi untuk mereka," ujar dia.

lanjut Deni, pihaknya berharap kepada Kementerian Kesehatan RI,  untuk tidak memandang sebelah mata para petugas pemulsaraan jenazah. Mereka sejatinya adalah petugas utama selama ini dalam memerangi pandemi corona di tiap-tiap daerahnya.

Baca Juga: Pepet Rusia, AS Bocorkan Informasi Mengenai Tiongkok yang Diduga Miliki Gudang Senjata Nuklir

"Itu kekecewaan mereka, saya paham. Kita manajemen bukan hanya memprioritaskan petugas medis saja, petugas pemulasaraan jenazah harus juga diperhatikan bahkan diprioritaskan oleh pemerintah pusat," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Tim kamar mayat RSUD Seokardjo Kota Tasikmalaya mendadak viral karena mereka memakai hazmat atau alat pelindung diri (APD) bertuliskan kerja tanpa upah saat memproses pemulasaraan jenazah di ruang khusus covid-19, Kamis, 20 Agustus 2020 dini hari tadi.

Mereka kompak menuliskan kata-kata protes di pakaian bagian punggungnya karena selama ini pembayaran insentif khusus covid-19 bagi mereka tak kunjung cair. Para petugas pemulasaraan jenazah itu sengaja menuliskan protes haknya belum cair saat mengurus mayat covid-19 karena sedang diliput oleh para awak media.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat