kievskiy.org

Petugas Pemulasaraan Jenazah Covid-19 RSUD Tasikmalaya Tulis Curahan Hati di APD 'Kerja Tanpa Upah'

Petugas Pemulasaraan jenazah covid RDUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya curhat di Hazmat.*
Petugas Pemulasaraan jenazah covid RDUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya curhat di Hazmat.* /Pikiran-Rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Upah kerja dan insentif tidak kunjung cair, petugas pemulasaraan jenazah Covid-19 RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menuliskan curhatan di pakaian hazmat atau Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka gunakan digunakan saat berugas.

Sejumlah petugas mencoretkan tulisan bertuliskan 'kerja tanpa upah' dan 'kapan insentif cair' di bagian punggung dengan menggunakan spidol warna hitam. Mereka mengaku kecewa dengan pihak manajemen rumah sakit yang tidak kunjung membayarkan upah dan insentif mereka selama hampir lima bulan atau sejak Bulan April 2020. Di sisi lain tenaga medis lainya seperti perawat di rumah sakit tersebut sudah mendapatkan honor.

"Tulisan yang kami buat dibagian punggung ini sebagai bentuk sindiran kepada yang berwenang agar segera mencairkan upah atau insentif. Karena manajemen kami anggap sudah tidak adil, kenapa perawat sudah cair, sementara untuk kami dengan tim ambulans belum juga cair," kata seorang petugas pemulasaran Jenazah Covid-19 RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya, Yuri Rahman, saat ditemui Kamis 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Antisipasi Long Weekend Pekan Ini, Sistem Contraflow akan Diberlakukan di Jalur Tol Cikampek

Yuri mengatakan, petugas pemulasaraan jenazah belum pernah terima upah dan insetif sejak pertama kali mengurus jenazah Covid-19.

Menurut Yuri, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melihat kerja keras para pengurus jenazah Covid-19 yang mempunyai risiko tinggi penularan virus corona.

"Kerja kami penuh resiko, tapi malah kami dipandang sebelah mata. Kami minta para pejabat yang berwenang bisa melihat kerja kami yang sudah menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien covid. Kami hampir setiap hari kontak erat langsung dengan jenazah. Tolong jangan menyepelekan kerja dan keringat orang lain," ucap Yuri.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Rapuh Akibat Ketimpangan Kemiskinan Tidak Dapat Dikendalikan

Yuri menambahkan, mereka dan rekan petugas pemulasaraan jenazah lainnya tidak mau dipandang sebelah mata dalam penanganan Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Jika berbicara soal keikhalasan dalam bekerja, mereka sangat ikhlas. Namun, jika tenaga medis lain sudah mendapatkan insentif, tentu ada kecemburuan sosial dari mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat