kievskiy.org

DKP3 Sukabumi Temukan Belasan Hewan Kurban Terindikasi PMK dan LSD

Ilustrasi hewan kurban.
Ilustrasi hewan kurban. /Antara/Kornelis Kaha Antara/Kornelis Kaha

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, menemukan sedikitnya 14 hewan kurban terserang virus. Antara lain, 10 ekor sapi terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sisanya sebanyak 4 ekor sapi diduga terkena Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit itu ditemui saat DKP3 Kota Sukabumi melakukan monitoring dan pengawasan hewan kurban di 66 titik lapak penjualan kurban selama beberapa hari terakhir.

Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Adrian Hariadi mengatakan, belasan ekor sapi yang terjangkit penyakit itu ditemukan di lapak penjualan hewan kurban di wilayah Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong. Sapi yang terindikasi pengidap PMK maupun LSD ini sudah dilakukan isolasi atau karantina dan diberikan pengobatan. Hingga saat ini, pihaknya sudah menyiapkan petugas khusus yang akan terus memonitoring agar hewan-hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat serta layak.

“Hewan kurban yang terindikasi terkena PMK dan LSD tersebut sudah dilakukan isolasi, serta diberikan pengobatan, agar kembali sehat. Sapi yang diduga terkena virus PMK dan LSD itu, berasal dari luar Kota Sukabumi. Kemungkinan dalam perjalanan hewan alami drop. Kemudian dalam kondisi tersebut mudah terserang virus. Kami harap virus tersebut tidak menyebar ke hewan kurban lainya,” kata Adrian kepada wartawan, pada Selasa, 20 Juni 2023.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Uji Coba Sistem WFA Pekan Ini, Ridwan Kamil: Bisa Menghemat Anggaran

Adrian menambahkan, agar tak terjadi penyebaran virus atau penyakit di antara hewan kurnan, pihaknya bersama beberapa petugas punya cara tersendiri dalam melakukan pengobatan, pemberian vitamin dan vaksinasi. Hingga kini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ke 1.404 hewan kurban di 66 lapak yang ada di Kota Sukabumi. Terdiri dari 700 ekor sapi, 4 kerbau, dan 700 domba. Hewan kurban yang sudah dicek diberi ear tag yang terhubung ke barcode untuk melihat riwayat kesehatan hewan tersebut.

“Kami pantau terus. Karena prinsipnya virus itu tidak ada obatnya. Tapi rata-rata angka kesembuhanya relatif bagus. Kami menyarankan, jika masyarakat mencari hewan kurban lebih baik sudah dilengkapi barcode. Karena fungsinya untuk melihat kesehatannya, apakah sudah divaksin atau belum. Dengan begitu masyarakat juga akan merasa aman," ucapnya.

Pihaknya juga menargetkan, H-1 Idul Adha semua hewan kurban yang ada di Kota Sukabumi sudah divaksin serta diperiksa kesehatanya, dengan melibatkan petugas disetiap kelurahan.

Baca Juga: Areal Sawah yang Alami Kekeringan di Majalengka Semakin Meluas

Dengan adanya temuan hewan kurban yang terjangkit PMK dan LSD, Adrian akan terus meningkatkan pengawasan apalagi mendekati perayaan Idul Adha 1444 H lapak penjualan hewan kurban biasanya menjamur di berbagai wilayah di Kota Sukabumi lantaran permintaan meningkat. Jika dicurigai adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit agar segera dijauhkan atau dikarantina dari hewan ternak lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat