kievskiy.org

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Minta Dukungan KASAD dan Wakapolri

Ridwan Kamil dalam jumpa pers usai menerima KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 21 Agustus 2020.*
Ridwan Kamil dalam jumpa pers usai menerima KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 21 Agustus 2020.* /Pikiran-Rakyat.com/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali mengungkapkan Jabar butuh akselerasi pengetesan dengan PCR yang saat ini masih belum sesuai dengan harapan. Di mana, 1 persen warga Jabar atau sekitar 500.000 warga harus sudah melakukan tes Covid-19 dengan PCR. Sementara itu, saat ini Jabar baru mencapai 189.000 tes PCR karena kapasitas laboratorium pengetesan sampel hanya 15.000-20.000 perminggunya.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil dalam jumpa pers usai menerima KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 21 Agustus 2020.

"Kami laporkan di Jawa Barat ya dari seluruh wilayah mayoritas resiko sedang dan resiko rendah hanya satu di Kota Depok yang masih merah, sehingga Kami memohon ada bantuan untuk dukungan menguatkan di zona merah. Yang kedua Jawa Barat saya laporkan pengetesan sudah tertinggi kedua setelah Jakarta. Namun karena sering dilihatnya harus pakai persentase maka karena penduduk yang besar 50 juta, kami terlihat masih kurang maksimal," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Latihan Di Pekan Kedua untuk Sambut Bergulirnya Liga 1 2020, Persib Genjot Kondisi Fisik Pemainnya

"Sehingga Kami memohon kepada beliau-beliau untuk memberikan dukungan PCR dalam bentuk barangnya atau anggaran agar kami bisa mengakses melalui lembaga-lembaga swasta yang menyediakan, karena kapasitas laboratorium kami yang sudah 20 laborarotorium jumlahnya kapasitasnya sudah maksimal di 15000 sampai 20.000 per minggu. Padahal idealnya di 40.000 per minggu," ujar dia melanjutkan.

Pada kesempatan tersebut, Ridwan pun melaporkan bahwa dalam rangka ekonomi bangkit kembali, seluruh lini ekonomi di Jabar sudah dibuka dengan syarat menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan sebagai kebijakan kepatuhan untuk menjalani protokol kesehatan tersebut masih 50% walaupun sudah naik.

"Agar ekonomi tetap jalan kita perlu pendisiplinan. Itu sudah dilakukan," ujar dia.

Baca Juga: Arab Saudi Ogah Bangun Hubungan Diplomatik dengan Israel, Minta Perdamaian di Palestina

Terkait denda masker, kata Ridwan, pekan ini, pihaknya akan mulai menerapkan aplikasi menggunakan HP dalam pendendaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat