kievskiy.org

Jawa Barat Masih Sumbang Kasus Stunting Terbesar Bersama Empat Provinsi Lain

Jawa Barat masih sumbang kasus stunting terbesar bersama empat provinsi lain.
Jawa Barat masih sumbang kasus stunting terbesar bersama empat provinsi lain. /Dok. Dinkes Jabar

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 11 intervensi spesifik untuk atasi masalah stunting masih belum seluruhnya mencapai target secara nasional. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, angka stunting tahun 2021 masih 24,4 persen dan tahun 2022 terjadi sedikit penurunan menjadi 21,6 persen. Padahal, target 2024 harus mencapai 14 persen.

Masih berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan melalui rilis pekan lalu, ada 5 provinsi yang memiliki jumlah kasus stunting terbanyak pada 2021 dan menjadi penyumbang 51 persen kasus stunting di Indonesia. Kelima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatra Utara. Apabila 5 provinsi itu bisa menurunkan stunting, maka kasus stunting secara nasional akan terjadi penurunan.

''Kami mohon perhatian khusus kepada 5 provinsi terbanyak kasus stunting, untuk bisa mengejar capaian-capaian dari 11 intervensi spesifik. Kami mohon bisa dikejar untuk capaian-capaian indikator tersebut,'' ucap Dirjen Kesehatan Masyarakat pada Kemenkes, Maria Endang Sumiwi.

Data dari Dinas Kesehatan Jabar menunjukkan, penurunan stunting sebenarnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), target penurunan prevalensi stunting di Jabar pada 2022 yaitu 21,2 persen. Realisasinya mencapai 20,2 persen sehingga target bahkan terlampaui.

Baca Juga: Cerita Satgas Stunting Kabupaten Cianjur Cegah Stunting, Tantangan di Lapangan dan Tolong Batita

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Raden Vini Adiani Dewi, itu merupakan penurunan yang sangat tinggi. Angka prevalensinya pada 2022 bahkan berada di bawah angka nasional yaitu 21,6 persen.

“Harapannya pada tahun 2023 dapat terwujud penurunan prevalensi stunting sesuai target sebesar 19,2 persen dan tahun 2024 sebesar 14 persen,” kata Vini di Bandung, Senin, 3 Juli 2023.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Jabar, Ema Rahmawati, rata-rata penurunan stunting dalam 3 tahun terakhir di Jawa Barat adalah 1,35 persen per tahun. Pada 2021, prevalensi stunting di Jawa Barat termasuk dalam kategori tinggi.

Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019, angka prevalensi stunting mencapai 26,2 persen dan prediksi 2020 25,5 persen. Pada SSGBI 2021, angkanya menjadi 24,5 persen, sedangkan pada 2022 sudah dilakukan SSGBI yaitu mencapai 20,2 persen, atau mengalami penurunan sebesar 4,3 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat