/photo/2023/06/23/676062648.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Technical Assistant Satgas Stunting Kabupaten Cianjur Endah Sabandiah, S.Si mengungkapkan, pihaknya mendampingi 13.649 calon pengantin, 160.258 ibu hamil, dan 45.395 ibu nifas untuk mencegah stunting di wilayah kerjanya.
Kata Endah, ada tim pendamping keluarga yang membantu mencegah stunting, terdiri dari bidan, kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kader Keluarga Berencana (KB). Tim tersebut bertugas mendeteksi dini faktor risiko stunting serta pendampingan dan surveilans yakni penyuluhan, fasilitas pelayan rujukan, dan penerimaan bantuan sosial.
Adapun sasaran pendampingannya meliputi calon pengantin, ibu hamil, pascapersalinan, dan anak 0-5 tahun. Dia menuturkan, pada tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Cianjur mencapai 33,7 persen, angka tersebut mengalami penurunan pada 2022 menjadi 13,6 persen, turun 20,1 persen.
Baca Juga: Siap-siap War! Berikut Cara Dapat Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta Bandung
Endah menceritakan tantangan di lapangan. Menurutnya, tak sedikit warga yang belum mengetahui apa itu stunting.
Wanita yang lahir pada 12 Oktober 1971 itu juga menuturkan, adanya pendamping sangat membantu di lapangan.
"Penjelasan stunting disampaikan dengan sebaik mungkin agar bisa dimengerti warga," tutur dia dalam media gathering yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertajuk Jurnalis Ikut Cegah Stunting di Lenirra Glamping and Resto, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 23 Juni 2023.
Satu anak bisa tertolong
Endah menceritakan, di wilayah kerjanya ada kasus bayi 13 bulan yang awalnya hanya bisa tidur.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Tiba di Mekkah, Jalankan Amanah dari Ridwan Kamil