kievskiy.org

Gabah Mahal Berimbas pada Kenaikan Harga Beras di Majalengka

 Petani tengah memanen padi di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.
Petani tengah memanen padi di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Harga gabah kering giling dan harga gabah kering panen di tingkat petani di Kabupaten Majalengka terus melonjak naik. Kini harganya mencapai Rp630.000 hingga Rp650.000 per kw. Padahal, para petani di sejumlah wilayah tengah menjalani musim panen ke II.

Kenaikan harga gabah ini diikuti dengan kenaikan harga beras di pasaran yang kini sudah mencapai Rp13.000-Rp13.500 per kg untuk beras kualitas premium.

Kondisi tersebut disambut baik para petani di Majalengka yang menikmati hasil keringatnya di sawah.

Baca Juga: 3 Lokasi Operasi Patuh Lodaya 2023 di Kota Bandung, Pengendara Wajib Tahu

Menurut keterangan sejumlah petani di Desa Wanasalam dan Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, kenaikan harga gabah sudah berlangsung kurang lebih sepekan terakhir. Semula, harga gabah kering giling dijual Rp620.000, kini harga jual mencapai Rp640.000-Rp650.000 per kw.

Sekarang gabah tuh larang, gabah basah bae gah ning sawah mahal wis Rp 620.000 sekintal, bakal garing mah nematus seket (Sekarang harga gabah itu mahal, gabah basah saja di sawah sudah mahal harganya Rp620.000 per kw, kalau gabah kering sudah Rp650.000 per kw),” ujar Wais petani asal Desa Wanasalam.

Harga gabah yang melonjak itu dipanen menggunakan combine harvester atau hasil penen yang minim gabah hampa, dengan pengolahan yang cukup baik seperti panen menggunakna mesin.

Baca Juga: Jemaah Haji Asal Jabar Hilang saat di Arafah, PPIH dan Petugas Kloter Terus Lakukan Pencarian

Menurutnya, baru tahun ini harga gabah pada musim panen melonjak naik. Sebab, pada musim panen tahun-tahun sebelumnya harga gabah justru merosot tajam. Harganya baru naik lagi pada saat puncak kemarau usai panen gadu atau MT III.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat