kievskiy.org

Turunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di Majalengka

Petai di Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka tengah menjemur jagung di sawah di Blok Sangraja, kelurahan setempat beberapa waktu lalu.
Petai di Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka tengah menjemur jagung di sawah di Blok Sangraja, kelurahan setempat beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Harga jagung pipilan kering sebagai bahan baku pakan ayam kini turun hanya mencapai Rp4.900 per kg, padahal pada pekan kemarin harga masih berada di posisi Rp5.200 hingga Rp5.300 per kg di tingkat petani.

Turunnya harga jagung memengaruhi harga daging ayam broiler di pasaran yang juga sudah mengalami penutunan harga sebesar Rp2.000 untuk setiap kilogramnya atau menjadi Rp43.000 per kg dari harga Rp45.000 per kg pada pekan kemarin.

Penurunan harga jagung pipilan kering ini justru dikeluhkan para petani di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, karena dengan turunnya harga jagung bagi petani adalah kerugian. Karena biaya produksi tidak bisa tertutupi.

Baca Juga: Iming-imingi Korban Lolos Seleksi Bintara, IRT Diamankan Usai Kuras Ratusan Juta

Menurut salah seorang petani di Desa Nunuk, Udin, produksi jagung di wilayahnya kini alami penurunan akibat kemarau serta serangan hama tikus. Kemarau datang terjadi saat tanaman jagung belum berbuah, akibatnya pertumbuhan pohon menjadi kerdil dan sebagian tidak berbuah.

Ketika ada yang berbuah, bonggolnya kecil dan berukuran pendek serta biji jagung juga menjadi lebih kecil. Belum lagi adanya serangan hama tikus yang mengganas, memakan jagung muda.

Dari satu hektare yang harusnya diperoleh sebanyak kurang lebih 6,5 tonan, kini paling hanya diperoleh setengahnya saja atau sekitar 3 ton hingga 3,5 tonan saja.

“Ketika hasil panen sedikit idealnya harga menjadi naik, ini justru harga jagung terus merosot,” ujar Udin.

Baca Juga: 12 Hektare Sawah di Lengkong Sukabumi Kekeringan, Terancam Gagal Panen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat