PIKIRAN RAKYAT - Gap kebutuhan rumah di Jawa Barat (Jabar) hingga 2023 mencapai 733.030 unit, dan membutuhkan lahan seluas 7.330,3 hektare. Pemerintah Provinsi Jabar pun menempuh sejumlah strategi guna memenuhi kebutuhan hunian masyarakat tersebut.
Berdasarkan data Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar, diproyeksikan jumlah rumah tangga sampai 2023 adalah sebanyak 13.641.094. Sementara jumlah rumah sebanyak 12.908.064 unit, sehingga gap kebutuhan rumah sebanyak 733.030 unit.
Dengan asumsi bahwa 733.030 unit dikalikan dengan luas kaveling minimum rumah 60m2 dan luas lahan rumah sebesar 60 persen dari luas perumahan, baik rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU), maka kebutuhan luas lahannya adalah 7.330,30 hektare.
Sekretaris Dinas Perkim Jabar Isma Andin Prihati menuturkan, berdasarkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan. Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Jabar, pihaknya telah melakukan upaya penyediaan perumahan.
Baca Juga: Hunian Dekat Tol Bocimi Kian Menjamur, Warga Buru Perumahan Subsidi
"Di antaranya memberi bantuan penyediaan perumahan melalui program Rutilahu, penyediaan rumah bagi masyarakat terdampak bencana dan bantuan PSU. Mendorong penyediaan hunian vertikal di kawasan perkotaan melalui program pembangunan dan pengelolaan Rusunawa bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta penyiapan penghuni Rusunawa dalam kepemilikan rumah," ujarnya pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Pihaknya pun mengoptimalkan skema pembiayaan perumahan MBR yang telah ada seperti FLPP, BP2BT, Subsidi Uang Muka, Kredit Mikro, dan lainnya.
"Dan dalam kurun waktu 20 tahun kedepan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan hunian dengan mendorong penyediaan perumahan berkelanjutan dan terjangkau. Lalu mendorong skema pembiayaan baru untuk penyediaan perumahan MBR," katanya.
Baca Juga: Dibanderol Rp24 Miliar, Gudang Gandum Ini Disulap Jadi Hunian Mewah