kievskiy.org

Pembangunan Transportasi di Bandung Makan Biaya Lebih dari Rp100 Triliun, Jokowi Setuju

Ilustrasi kereta gantung. Ridwan Kamil usulkan bangun kereta gantung di Bandung.
Ilustrasi kereta gantung. Ridwan Kamil usulkan bangun kereta gantung di Bandung. /Pixabay/blitzmaerker

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengusulkan adanya pembangunan kereta gantung di Bandung. Langkah tersebut merupakan upaya untuk mengurai kemacetan di Kota Kembang itu.

Selain dikenal dengan wisatanya, Bandung juga dikenal merupakan salah satu kota termacet. Kemacetan tersebut terjadi pada saat jam berangkat kerja, sekolah, pulang kerja, dan akhir pekan.

Melihat pada kemacetan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat bersama Ridwan Kamil dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Dalam pertemuan itu, orang nomor satu di Jawa Barat tersebut mengusulkan pembangunan kereta gantung.

"Tadi kami diberi tugas oleh pak Jokowi untuk melakukan evaluasi terhadap Cekungan Bandung atau Bandung Metropolitan. Paling tidak, ada tiga transportasi yang dilakukan. Satu moda transportasi kereta api kita dari Timur-Barat sudah ada," kata Budi Karya Sumadi.

Baca Juga: Buruh di Bandung Long March ke Istana, Tuntut Pencabutan UU Cipta Kerja

Pembangunan transportasi di Bandung disebutkan Ridwan Kamil akan memakan biaya lebih dari Rp100 triliun. Meskipun demikian, Budi Karya Sumadi berujar jika pembangunan tersebut disetujui oleh Jokowi.

"Nah, Presiden setuju menelaah lebih jauh terkait Cekungan Bandung. Jadi akan kami sepakati usulan daerah dan pusat dan kemampuan finansial kami supaya bisa merencanakan kereta api Utara-Selatan dan Timur-Barat itu kapan dan berapa.

"Lalu BRT itu 2027 sudah oke dan untuk kereta gantung, kami akan mulai bertahap, Insyaallah selain menggunakan kereta gantung dari negara maju, kami ingin saat kedua sudah bisa dibuat INKA," ujar Budi Karya Sumadi.

Baca Juga: Penyebab Harga BBM Pertamina Naik Terus Tiap Awal Bulan, Ternyata Erick Thohir Pernah Bilang Hal Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat