PIKIRAN RAKYAT - Rencana pembangunan patung Soekarno di Bandung Barat tepatnya di kawasan Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat kian serius.
Bahkan, proses pembangunan patung Soekarno ini pun dikabarkan telah masuk dalam tahap perizinan. Proses kajian kelayakan lahan juga terus berjalan untuk mengantisipasi bencana alam yang mungkin terjadi di kawasan pembangunan.
"Untuk kajian-kajian dengan LIPI ITB sudah finalisasi. Kemarin itu dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan, kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaeman.
"Untuk perizinan sudah dua kami berikan yaitu untuk agrowisatanya dan patungnya secara gratis karena nanti akan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi KBB, jadi nanti pendapatannya dari wisata," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Kantor Presiden di IKN Ditargetkan Selesai Tahun 2024, Menteri PUPR: Ada Empat Kantor Kemenko
Nantinya, patung Soekarno memiliki tinggi sekira 100 meter. Patung Soekarno ini juga bakal didesain oleh pematung asal Bali, I Nyoman Nuarta dan akan berdiri di kawasan bekas proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Proyek patung Soekarno juga akan menggandeng konsorsium Ciputra dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
"Pembangunan akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan selesai. Patung itu akan dibangun setinggi 100 meter di atas lahan 1.270 hektare dengan nilai investasi Rp10 triliun," ujar Maman.
"Sebelum dibangun sudah ada sosialisasi dan rapat dengan Pak Bupati (KBB) serta anggota dewan dua kali, jadi sekarang tinggal menyelesaikan pembangunan," ujarnya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.