kievskiy.org

Kasus Covid-19 di Garut Cenderung Naik, Belajar Tatap Muka Belum Bisa Dilaksanakan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong.*
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong.* /Kabar Priangan/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Selama pandemi Covid-19, pemerintah lebih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum. Hal lain yang harus dipertimbangkan juga terkait tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, terkait pelaksanaan belajar tatap muka di Kabupaten Garut yang hingga saat ini masih belum bisa dilaksanakan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut sampai saat ini belum bisa mengeluarkan kebijakan untuk belajar tatap muka untuk tingkat PAUD, SD, hingga SMP.

"Kini trend temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut cenderung naik. Inilah yang menjadi alasan kita belum bisa melaksanakan kegiatan belajar tatap muka," ujar Totong ditemui di Kantor Disdik Garut, Jumat 28 Agustus 2020.

Baca Juga: Soal Wacana Dibukanya Kembali Bioskop, Ridwan Kamil Belum Yakin Beri Rekomendasi

Dikatakannya, rencananya Disdik Garut akan memulai belajar tatap muka bulan September nanti menyusul belajar tatap muka yang dilakukan tingkat SMA/SMK yang rencananya dimulai tanggal 18 Agustus 2020 lalu. Namun, tingkat SMA/SMK pun ternyata urung melaksanakan belajar tatap muka karena kasus konfirmasi postif hampir di setiap kabupaten/kota di Jawa barat cenderung naik.

Padahal berdasarkan keputusan bersama empat menteri, turur Totong, tahapan masuk sekolah (tatap muka) setelah SMA-SMK masuk, baru diikuti ke jenjang di bawahnya seperti SMP, SD hingga PAUD. Karena untuk tingkat SMA/SMK pun tak jadi dilaksanakan, maka untuk tingkatan di bawahnya pun dipastikan tak jadi dilaksanakan.

Menurut Totong, meski sarana dan prasarana sudah siap, pihaknya tetap memperhatikan situasi dan kondisi saat ini, apalagi di beberapa wilayah statusnya cenderung belum berubah menjadi zona hijau seluruhnya. Bila terindikasi dalam kondisi tidak aman, apalagi terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau tingkat risiko daerah berubah menjadi oranye atau merah, satuan pendidikan wajib ditutup kembali.

Baca Juga: Beri Kejutan di Hari Ulang Tahun Millen Cyrus, Ashanty: Semoga Menjadi Orang yang Lebih Baik

“Meski secara keseluruhan di beberapa kecamatan resiko rendah, apalagi bila zona hijau mungkin saja dibuka belajar secara tatap muka. Namun bila diamati, kelihatannya sampai saat ini kasus Covid-19 belum landai,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat