kievskiy.org

Meski 12 Kecamatan di Cianjur Terdampak Kekeringan, Ketahanan Pangan Dipastikan Tak Terganggu

Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /ANTARA/Rahmad

PIKIRAN RAKYAT - Dampak dari ancaman kekeringan sampai saat ini masih terjadi khususnya di sektor pertanian Kabupaten Cianjur.

Kepala Bidang Tanaman Pengan Dandan Hendayana mengatakan, 12 kecamatan yang terdampak oleh kekeringan statusnya masih terancam, ringan, dan sedang.

"Jadi belum beranjak ke berat apalagi fuso, kemarin di Kadupandak kekeringan tapi itu karena gejala alam sebelumnya terjadi pergeseran tanah jadi ada rongga yang memanjang kemudian airnya tidak tertampung hingga surut, jadi itu bukan akibat kekeringan tapi karena dampak gejala alam," kata Dandan ditemui Pikiran-Rakyat.com di ruang kerjanya, pada Senin, 28 Agustus 2023.

Kekeringan dari 12 kecamatan hanya sampai berstatus kekeringan sedang. Kualifikasinya dari 27 hektare sedang, 49 hektare ringan, dan 25 hektare terancam.

Baca Juga: Jerit Pilu Imam Masykur Disiksa Paspampres, Menangis Minta Dikirim Rp50 Juta saat Punggung Berlumur Darah

"Belum ada gejala sampai tendensi gagal panen, fuso, jadi masih dalam ambang batas wajar. Cuma yang perlu diantisipasi seperti di Kecamatan Haurwangi, ada tiga desa yang jumlah area tanam terdampak memang di atas 20 hektare, itu ringan 10 hektare, dan sedang 12 hektare, dan gejalanya masih kita kendalikan," katanya.

Untuk potensi gangguan, kemungkinannya ada. Jika tidak diantisipasi dengan baik, maka status sedang bisa berubah ke berat. Namun jika ada antisipasi dari sedang, maka bisa bergeser ke status ringan.

"Sebetulnya tertolong dengan adanya kemarin hujan besar itu, kemungkinan status juga bisa berubah, namun kita lihat terlebih dahulu," katanya.

Dandan mengatakan, dari segi produksi untuk Kabupaten Cianjur masih bisa mencapai target, berbeda persoalan ketika berbicara harga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat