kievskiy.org

PRA Luqman Zulkaedin Resmi Jadi Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, Gantikan Mendiang Ayahnya

PR Luqman Arief Zulkaedin (tengah) menyampaikan pidato pertamanya usai dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV di Cirebon, Jawa Barat, Minggu 30 Agustus 2020. Pangeran Raja Luqman Arief Zulkaedin mewarisi tahta keraton Kasepuhan sebagai sultan sepuh XV dari ayahnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat yang meninggal dunia pada Juli lalu.
PR Luqman Arief Zulkaedin (tengah) menyampaikan pidato pertamanya usai dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV di Cirebon, Jawa Barat, Minggu 30 Agustus 2020. Pangeran Raja Luqman Arief Zulkaedin mewarisi tahta keraton Kasepuhan sebagai sultan sepuh XV dari ayahnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat yang meninggal dunia pada Juli lalu. /ANTARA/Dedhez Anggara

PIKIRAN RAKYAT - Gantikan mendiang ayahnya yang merupakan Sultan Sepuh XIV, PRA Luqman Zulkaedin telah resmi dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

PRA Luqman Zulkaedin mengatakan bahwa bahwa semasa hidup Sultan Sepuh XIV sudah memberikan amanat kepada dirinya untuk menjadi penerusnya, karena itu merupakan tradisi turun temurun.

"Alhamdulillah, hingga saat ini, adat istiadat dan tradisi serta silsilah Kasultanan Kasepuhan Cirebon masih tetap terjaga, dari mulai Sunan Gunung Jati sampai Sultan Sepuh XIV dan sekarang oleh kami sebagai Sultan Sepuh XV," kata Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin di Cirebon, Minggu 30 Agustus 2020.

Baca Juga: Bintang Emon Kritisi Tayangan Sensor di Televisi,Babe Cabita:Anak Sekarang Doyan Nonton Iklan Partai

Selain itu Lembaga Peneliti dan Pentashih Nasab, Asyraf Azmatkhan Ahlulbait Internasional, telah menerbitkan buku paspor nasab untuk dirinya dan baru saja diserahkan secara resmi oleh Alhabib Prof. Dr.KH.R. Shohibul Faroji Azmatkhan.

"Sebagai penerus dan tradisi turun temurun, yang dilaksanakan dari sejak era Sunan Gunung Jati ratusan tahun yang lalu, di mana pengganti Sultan adalah putra Sultan," ujarnya.

Keraton Kasepuhan lanjut Luqman, bersama Keraton-keraton se-nusantara telah mengalami masa-masa sejarah panjang, dari era Kerajaan atau Kasultanan, era kolonial, sampai era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Ini 22 Pemain Timnas Jerman yang akan Ladeni Spanyol di Laga Pembuka Nations League

Dalam perjalanan tersebut, Kerajaan dan Kasultanan se-Nusantara turut serta mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat