PIKIRAN RAKYAT - Beberapa organisasi yang dipelopori Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (MIE) dan sejumlah BUMN, melakukan kerjasama dengan Pemkab Sumedang terkait pengembangan smart village.
Bentuk kerjasamanya meliputi tiga hal, yakni rencana pembangunan Sumedang menuju "happy digital region", pengembangan potensi pariwisata serta pembangunan desa di Kabupaten Sumedang.
“Seperti daerah lainnya, kami berupaya mulai membangun dari desa. Sebab, pembangunan desa memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan negara. Kalau desanya maju, pasti kecamatannya maju, kabupatennya juga maju dan negara pun akan maju pula,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Negara Pemkab Sumedan.
Baca Juga: Update Corona Dunia per 31 Juli 2020, Hampir 18 Juta Jiwa Sembuh dari Pandemi
Ia mengatakan, untuk proyek percontohan smart village, rencananya akan dilaksanakan di satu desa di sekitar Waduk Jatigede. Desa itu nantinya akan dijadikan contoh atau model bagi pengembangan smart village di desa-desa lainnya. Pembangunannya akan dimulai dari pembangunan infrastruktur jalan, home stay, pembinaan UMKM dan industri wisata melalui pengembangan teknologi digital e-tourism.
“Harus di-follow up mana yang harus didahulukan? buat time line-nya. Yang pasti, kami akan memulai dari desa, baik jaringan digitalnya, kelembagaan, bisnis, akses modal, akses pasar maupun SDM-nya,” tutur Dony.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Masyarakat Indonesia Emas yang juga Komisaris Independen PT Telkom, Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pengembangan smart village di Kabupaten Sumedang dipastikan sudah dapat dilaksanakan tahun ini.
Baca Juga: Gelar Simulasi di Kabupaten Indramayu, KPU RI Temukan Sejumlah Hal yang Harus Dibenahi
“Dari Kamis sampai Sabtu kemarin, kami survey lapangan. Baru setelah itu, kami buat perencanaannya. Rekan-rekan sudah siap turun ke lapangan. Kebetulan, bupati berkenan menjadikan Sumedang sebagai tempat uji coba. Tentunya kami senang sekali,” tuturnya.