/photo/2023/09/10/3123623342.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 1506 orang calon legislatif Gerindra se-Jawa Barat mengikuti kegiatan konsolidasi yang dilaksanakan DPD Gerindra Jabar, Minggu, 10 September 2023 di Hotel Pullman di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Hadir perwakilan Gerindra pusat, yakni Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Dedi Mulyadi, Ketua DPD Gerindra Jabar, Taufik Hidayat, dan lainnya.
Menurut Ahmad Muzani, kegiatan konsolidasi yang dilakukan ini bagian dari rangkaian kesiapan Gerindra tingkat Provinsi Jabar untuk menyukseskan pemilu 14 Februari 2024, yang ditandai dua hal, yakni kemenangan Prabowo sebagai presiden dan kemenangan Gerindra di Jabar.
"Kami kumpulkan seluruh caleg kabupaten/kota, provinsi, dan DPR RI dapil Jabar hari ini. Dan, kami pesankan ke masyarakat bahwa kemenangan Prabowo pada pemilu 2024 akan menjadikan penguatan persatuan, kebersamaan, kerjasama, dan gotong royong tingkat nasional, serta percepatan pembangunan termasuk di Jabar," ucapnya seraya menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat sangat berarti untuk Indonesia maju.
Baca Juga: Anggota DPR Sebut Dampak Judi Online Hampir Sama dengan Narkoba
Disinggung soal adanya dukungan dari relawan Jokowi (Projo) Jabar yang mendukung Prabowo Subianto, Ahmad Muzani pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.
"Dukungan Projo Jabar tentu penting untuk pak Prabowo di Jabar, maka kami berterima kasih ke Projo atas kepercayaan itu. Kami tetap ingin jadikan Jabar sebagai kandang Prabowo. Mudah-mudahan Prabowo menang lebih besar pemilu 2024," katanya.
Terkait bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo, Ahmad Muzani pun menyebut jika saat ini masih dalam tahap pembahasan oleh para pimpinan koalisi guna mematangkan nama.
Ketika ditanya terkait nama Ridwan Kamil yang berpotensi menjadi pendamping Prabowo, Ahmad Muzani mengungkapkan jika RK sosok gubernur Jabar yang memiliki nama baik dan tentunya Prabowo mempertimbangkannya.
"Setiap (partai) koalisi mempunyai pemikiran dan pertimbangan masing-masing. Jadi, harus bicara bersama-sama supaya menghasilkan pandangan yang mengerucut pada titik kesamaan dan membutuhkan waktu lebih lama, agar perbedaan bisa diwujudkan dalam pandangan yang sama," katanya.***