kievskiy.org

Jawa Barat Aman tetapi Masyarakat Diminta Waspadai Terorisme dan Radikalisme

Ilustrasi terorisme.
Ilustrasi terorisme. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Terorisme dan radikalisme adalah bahaya yang harus terus diwaspadai. Apalagi wilayah Indonesia sangat beragam dan berpenduduk banyak seperti di Provinsi Jawa Barat. Meski kondisi saat ini relatif aman, tapi masyarakat harus selalu waspada terhadap ancaman yang bisa tiba-tiba muncul.

"Posisi sekarang, indeks keamanan di Jawa Barat paling bagus, banyak ragamnya tapi aman. Bahkan, Jawa Barat ada di ranking kelima indeks demokrasi di Indonesia. Banyak dinamika, tapi tetap aman," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jabar, Iip Hidajat, usai pelaksanaan kegiatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jabar bertajuk Kenduri Desa Damai, Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri di kantor Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Kamis, 28 September 2023.

Menurut Iip, dalam kondisi aman, justru semua pihak harus merasakan itu sebagai ancaman sehingga bisa selalu waspada. Kondisi aman dan damai justru menjadi ancaman dari sisi yang berbeda karena pihak lawan menjadi tidak jelas apakah ada di dalam atau di luar lingkungan.

"Pihak intelijen tentu ada kewaspadaan, mereka terus berupaya mendeteksi untuk mengantisipasi. Begitu juga masyarakat harus selalu waspada supaya kita bisa menjaga NKRI dengan minimal menjaga desa kita masing-masing dulu," ucapnya.

Baca Juga: Terbongkar Penyuplai Senjata Api Terduga Teroris DE, Jual Beli Terjadi di Garut dan Sumedang

Dikatakannya, program Kenduri dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah disosialisasikan ke desa-desa supaya masyarakat tidak tersusupi terorisme dan radikalisme. Kenduri merupakan edukasi supaya masyarakat terus memperkuat 4 konsensus bersama.

Keempatnya adalah ideologi Pancasila, keutuhan NKRI, semboyan Bhineka Tunggal Ika, serta menghormati keberagaman. Hal itulah yang membuat negara Indonesia masih bersatu sampai sekarang meskipun secara geografis terpisah dalam pulau-pulau yang jumlahnya terbanyak di dunia.

Bakesbangpol Jabar pun melakukan edukasi itu ke lokasi yang berbeda setiap tahunnya. Kali ini, Desa Cilengkrang dipilih karena wilayah perbatasan antara Kab. Bandung, Kota Bandung, dan Kab. Bandung Barat.

"Masyarakatnya pasti dinamis karena heterogen, ada yang dari kota ke lembur, ada dari lembur ke kota. Masyarakat yang berdiskusi juga antusias dan merespons dengan baik. Pemilihan lokasinya bukan karena ada kecurigaan, tapi edukasi ini memang bergilir, seperti tahun lalu di Kab Sumedang. Ini semua demi pencegahan," ucapnya.

Baca Juga: Pegawai KAI Jadi Tersangka Teroris, Pengamat Ingatkan Strategi Baru Kelompok Pro ISIS

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat