kievskiy.org

Pesantren di Depok Olah Sampah Sendiri dan Manfaatkan Gasnya untuk Memasak

Tim dari Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (PSTL FTUI) sedang memberikan penjelasan tentang pengoperasian alat pengolahan sampah organik, Toren Biogas (TORBI) di Pondok Pesantren Al Hikam Depok.
Tim dari Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (PSTL FTUI) sedang memberikan penjelasan tentang pengoperasian alat pengolahan sampah organik, Toren Biogas (TORBI) di Pondok Pesantren Al Hikam Depok. /Humas UI

PIKIRAN RAKYAT - Pengolahan sampah bisa dilakukan di lingkungan pesantren. Dengan cara itu, pesantren juga bisa menghasilkan biogas berkualitas tinggi.

Hal tersebut dilakukan Pesantren Al Hikam Kota Depok. Salah satu pesantren mahasiswa yang berlokasi di Kecamatan Beji, Kota Depok tersebut dihuni oleh 265 jiwa. Pesantren itu setiap harinya menghasilkan 33,6 kilogram sampah organik yang 41,8 persen terbuang sia-sia.

Sampah organik yang dihasilkan didominasi oleh sisa makanan yang semestinya dapat dikelola kembali. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (PSTL FT UI) Dr. Cindy Rianti Priadi dan tim berkolaborasi dengan pimpinan pesantren memasang dan mengoperasikan alat pengolahan sampah organik. Alat itu merupakan hasil riset yang telah dipaten, yakni Toren Biogas (TORBI).

TORBI merupakan salah satu inovasi dari teknologi anaerobic digestion yang dapat menghasilkan produk berupa pupuk dan biogas. Biogas juga dapat dimanfaatkan untuk memasak. Kerja sama kampus dan pesantren tersebut telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Setelah fase instalasi dan operasional oleh PSTL FTUI, TORBI kini stabil dan siap dioperasikan pesantren secara mandiri. Untuk mendukung operasional yang berkelanjutan, tim PSTL FTUI kembali melakukan sosialisasi dan edukasi pada pimpinan dan para santri pada Sabtu, 23 September 2023.

Baca Juga: Komitmen Tak Buang Sampah Organik ke TPS Darurat Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat Jauh Panggang dari Api

Sosialisasi dan edukasi turut dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti dari PSTL FTUI serta pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Depok KH Muhammad Yusron Shidqi. Dalam kegiatan itu, mahasiswa di pondok pesantren dapat melihat miniatur TORBI, memahami desainnya, dan memahami prosesnya. Tim dari PSTL FTUI juga menjelaskan jenis sampah yang diperbolehkan dan yang tidak boleh dimasukkan ke dalam TORBI.

“Sampah yang dapat masuk ke dalam TORBI banyak macamnya, maka dari itu kita hanya perlu mengingat sampah yang tidak boleh masuk ke dalam TORBI, di antaranya sampah organik yang memiliki bentuk padat (tulang ayam dan tulang ikan), bentuk keras (ranting pohon, bonggol jagung, kulit buah), plastik, air sabun, memiliki kandungan lignin (bonggol pisang, kulit pisang, daun pisang),” kata Ayik Abdillah, S.T, M.Sc, dosen PSTL FTUI yang tergabung dalam tim sebagaimana tertuang dalam keterangan tertulis Humas UI, Jumat, 29 September 2023.

TORBI juga mampu menghasilkan biogas berkualitas tinggi. Dengan penggunaan alat itu, Al Hikam telah memulai langkah besar menuju keberlanjutan lingkungan. Kegiatan tersebut menekankan pentingnya pengelolaan limbah, dan dengan pemahaman yang kuat dari peserta. Dengan demikian, diharapkan akan ada perbaikan signifikan dalam menjaga lingkungan pesantren.

"Kegiatan ini juga merupakan komitmen FTUI untuk mengkampanyekan teknologi hijau dan menjaga lingkungan sebagai bagian dari prinsip-prinsip kearifan hidup dan maqashid syariah,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat