/photo/2023/10/13/2768901810.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Tebing Cikeutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis berikut irigasi Naggela longsor. Kejadian tersebut mengakibatkan tidak kurang dari 100 hektare persawahan dan kolam ikan terancam kering.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian pada Kamis 12 Oktober 2023 lokasi longsor cukup jauh dari permukiman warga. Tebing longsor sepanjang 30 meter dengan kedalaman 17 meter lebih. Material longsor menimbun areal persawahan hingga 250 bata.
Dikhawatirkan bakal terjadi longsor susulan. Hal itu terlihat banyak terdapat retakan di tanah sekitar lokasi longsor. Sejak tebing terbawa longsor pada Rabu, 11 Oktober 2023 sekira pukul 6.00 WIB saluran irigasi kering.
Selama ini saluran irigasi yang bersumber dari Sungai Cimuntur, dimanfaatkan untuk mengairi sedikitnya 90 hektare persawahan dan 40 hektare kolam di wilayah Desa Mekarsari, Kecamata Cipaku dan sekitarnya hingga Desa Selakaria, Kecamatan Sukadana.
Baca Juga: Prabowo Subianto Tak Bahas Sosok Cawapres saat Bertemu Kaesang Pangarep di Kediamannya
“Sejak kejadian belum diapa-apakan. Sawah dan kolam ikan tidak mendapat pasokan air, dan terancam kering. Apalagi saat ini sedang musim kemarau, dan untuk perbaikan butuh waktu cukup lama,” kata Kepala Urusan Perencanaan Desa Mekarasari, Taufik Hidayat.
Didampingi beberapa perangkat desa lainnya, dia menambahkan ambrolnya tebing yang juga menghancurkan saluran irigasi Nanggela juga mengakibatkan sedikitnya 250 bata persawahan tertimbun material longsor. Selain itu pada bagian irigasi yang kering terlihat retakan memanjang.
“Keadaan ini juga harus diwaspadai, terutama saat musim penghujan. Apalagi sekarang di dasar irigasi juga ada retakan hingga 300 meter. Saat ini tidak ada angin dan hujan juga bisa longsor. Mungkin air masuk ke dalam tanah lewat retakan, kemudian karena licin jadi longsor besar,” katanya.
Baca Juga: Buang Sampah Sembarangan di Jalan Braga Bandung, Pelaku Jalani Sidang Tipiring