kievskiy.org

Dipukul Telak oleh PSBB Total DKI Jakarta, Pengusaha Bus Menjerit saat Mulai Bangkit

Salah satu aktivitas di garasi PO Bus Gapuraning Rahayu di Ciamis, saat diberkalukannya  penutupan terminal bus di Jakarta, berkenaan dengan pembatasan sosial berskala besar, beberapa waktu lalu. Keputusan pemerintah DKI Jakarta menarik rem darurat dalam menangani Covid-19 mulai 14 September 2020, diperkirakan bakal kembali berdampak terhadap jasa angkutan bus.*
Salah satu aktivitas di garasi PO Bus Gapuraning Rahayu di Ciamis, saat diberkalukannya penutupan terminal bus di Jakarta, berkenaan dengan pembatasan sosial berskala besar, beberapa waktu lalu. Keputusan pemerintah DKI Jakarta menarik rem darurat dalam menangani Covid-19 mulai 14 September 2020, diperkirakan bakal kembali berdampak terhadap jasa angkutan bus.* /Pikiran-Rakyat.com/Nurhandoko

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik rem darurat untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai tanggal 14 September 2020, bakal berdampak terhadap moda angkutan bus umum antar kota antar provinsi (AKAP). Seperti sebelumnya saat diterapkannya pembatasan sosial, terminal bus ditutup dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang belakangan ini semakin meningkat.

“Kami serahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Pemerintah DKI Jakarta. Sebenarnya ini merupakan pukulan telak bagi pengusaha angkutan, khususnya untuk AKAP yang saat ini mulai bangkit setelah penutupan pertama awal pandemi Covid-19,” tutur  Manajer Operasional PO Gapuraning Rahayu (GR) di Ciamis, Ekky Bratakusuma kepada “PR”, Jumat 11 September 2020.

Ekky yang juga Sekretaris Organda Kabupaten Ciamis mengatakan, sejak kembali dibukanya terminal bus di Jakarta, diikuti dengan meningkatknya pergerakan penumpang angkutan bus AKAP. Peningkatan jumlah penumpang berkisar 30–40 persen dibandingkan kondisi normal.

Baca Juga: Akui Masih Kepo, Luna Maya Ungkap Ciri-ciri Mantan yang Suka Ia Stalking : yang Ada Gundam Itu

“Istilahnya mulai bangkit, tiba-tiba ada keputusan baru lagi, seperti awal PSBB diterapkan di Jakarta. Belakangan ini mulai ada peningkatan, karena penumpang sudah mulai tahu, kembali dapat naik bus ke Jakarta,” katanya.

Dia menambahkan setiap hari armada bus GR yang melayani penumpang menuju dan dari Jakarta sebenayak 34 bus. Jumlah tersebut belum termasuk armada bus dari PO lain seperti Budiman, Sumber Jaya, Doa Ibu dan lainnya.

“Dengan PSBB yang lebih diperketat, termasuk penutupan terminal, otomatis bus harus kembali masuk garasi. Seperti yang pertama, seluruh bus masuk garasi. Yang pasti, kami bakal mematuhi keputusan pemerintah dalam penanganan Covid-19,” ujar Ekky.

Baca Juga: Jabar Siap Tampung Limpahan Pasien Covid-19 dari Jakarta, Ridwan Kamil: Sesama NKRI Harus Kompak

Lebih lanjut Ekky menegaskan bahwa kembali diberlakukannya PSBB yang lebih ketat, yang berdampak terhadap moda angkutan penumpang, merupakan dampak masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Misalnya tidak mengenakan masker, tidak mencuci tangan serta tidak melakukan jaga jarak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat