kievskiy.org

Cerita Toleransi Beragama di Jawa Barat, Tak Rasakan Diskriminasi kendati Minoritas

Fasilitator dan para peserta Diskusi Pengenalan Islam Damai untuk Forum Keagamaan Seri II itu mengusung tema Pemetaan Konflik Keagamaan di Jawa Barat dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi dalam Forum Kajian Keagamaan di Aula PWNU Jawa Barat, Bandung, Selasa, 15 November 2023.
Fasilitator dan para peserta Diskusi Pengenalan Islam Damai untuk Forum Keagamaan Seri II itu mengusung tema Pemetaan Konflik Keagamaan di Jawa Barat dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi dalam Forum Kajian Keagamaan di Aula PWNU Jawa Barat, Bandung, Selasa, 15 November 2023. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Aula Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung Nomor 9 Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, pada Selasa, 14 November 2023, begitu ramai diisi puluhan orang dari pelbagai latar belakang dan komunitas. Satu sama lain berbaur mengikuti kegiatan diseminasi skill mediasi untuk mengatasi konflik keagamaan di Jawa Barat yang digelar Fatayat NU Jawa Barat dan INFID (International NGO Forum on Indonesian Development).

Kegiatan bertajuk Diskusi Pengenalan Islam Damai untuk Forum Keagamaan Seri II itu mengusung tema Pemetaan Konflik Keagamaan di Jawa Barat dan Diseminasi Pengetahuan Mediasi dalam Forum Kajian Keagamaan. Sebanyak 40 peserta dibagi dalam 3 kelompok kecil FGD (Focus Group Discussion), mereka berbagi kisah konflik yang dihadapi di lingkungannya.

Pengurus Fatayat NU dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dan para peserta lintas komunitas begitu antusias mengikuti kegiatan itu, seperti Sekretaris DPP Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Jawa Barat I Putu Enrycho (24). Pria yang tinggal di Bandung sejak 2016 itu mengungkapkan, kegiatan berbentuk FGD semestinya rutin dilaksanakan.

"Soalnya kalau di kelas-kelas seminar yang satu arah kadang kala enggak kebagian waktu untuk berbicara memaparkan keluh kesah," kata mahasiswa S2 Universitas Widyatama Bandung itu.

Kendati sebagai minoritas, Enrycho menceritakan kesannya selama tinggal di Bandung. "Sejauh ini kalau untuk toleransi beragama, saya tak pernah merasakan diskriminasi. Karena di mana pun saya hadir pasti diterima, walau pun bahasa (Sunda) saya sedikit kasar karena diajarin teman-teman bahasa yang sedikit kasar."

engurus Fatayat NU Jawa Barat Hanipah Apriliani saat dialog dengan peserta Diskusi Pengenalan Islam Damai untuk Forum Keagamaan Seri I di Aula PWNU Jawa Barat, Bandung, Selasa, 15 November 2023.
engurus Fatayat NU Jawa Barat Hanipah Apriliani saat dialog dengan peserta Diskusi Pengenalan Islam Damai untuk Forum Keagamaan Seri I di Aula PWNU Jawa Barat, Bandung, Selasa, 15 November 2023.

Toleransi

Senada dengan Enrycho, pengurus DPP Peradah Jawa Barat Wayan Yogi Setyawan (25) menceritakan toleransi di tempat tinggalnya, Purwakarta.

"Kalau menurut saya sejauh ini aman-aman saja sih ya, belum ada yang sampai membahayakan. Cuma memang pura di Purwakarta enggak ada, sedihnya itu sih, lebih banyak warung seblak malahan," katanya sambil tersenyum.

Untuk beribadah bersama, pria asal Lampung itu mesti pergi ke Kota Cimahi, Jawa Barat. "Lumayan naik travel sekali berangkat Rp40.000."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat