kievskiy.org

Penyebab Sumedang Diguncang Gempa 6 Kali dalam 2 Hari Beruntun

Warga berada di dalam rumahnya pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang.
Warga berada di dalam rumahnya pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diguncang gempa sebanyak enam kali dalam dua hari berturut-turut. BMKG menduga, gempa bumi yang melanda Sumedang menjelang Tahun Baru 2024 itu dipicu oleh pergeseran sesar lokal patahan aktif di wilayah sekitar.

Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan mengatakan bahwa gempa bumi yang mengguncang Sumedang dipicu oleh aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Dia menjelaskan, Sumedang dekat dengan lokasi pusat gempa yang tersusun oleh dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang, dan perbukitan terjal.

Wilayah tersebut tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api seperti breksi gunung api, lava, dan tuff, serta endapan danau. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Mengenal Sesar Aktif Cileunyi-Tanjungsari

Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang.
Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) melalui Buletin Volume 14, No.2 Tahun 2023 menjelaskan bahwa Sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut cekungan Bandung.

Secara administratif, cekungan Bandung berada di Kabupaten Bandung dan Sumedang. Sesar tersebut memotong satuan batuan gunung api tua, gunung api muda, dan endapan danau Bandung.

Sesar Cileunyi-Tanjungsari terbagi menjadi dua segmen, yakni segmen barat dengan panjang 6,69 kilometer dan berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo maksimum 6,08. Kemudian segmen timur dengan panjang 11,28 kilometer dan berpotensi menghasilkan gempa bermagnitudo maksimum 6,3.

Hasil analisis morfotektonik Sesar Cileunyi-Tanjungsari memperlihatkan ada sebuah seratan morfologi dan pergeseran mengiri berkisar 213 hingga 533 meter. Pergeseran tersebut memotong breksia gunung api yang termasuk pada satuan batuan gunung api tua berumur sekitar 1,1 juta tahun.

Berdasarkan kondisi tersebut, Badan Geologi menilai kalau Sesar Cileunyi-Tanjungsari mempunyai nilai laju geser sekitar 0,19 hingga 0,48 milimeter per tahun. Cekungan Bandung yang disebut-sebut sebagai lokasi Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan daerah rawan bencana gempa karena ditemui memiliki sesar aktif.

Menurut Keller and Pinter, Sesar Cileunyi-Tanjungsari tergolong sesar aktif. Sesar itu bergerak minimal sekali pada kurun waktu 10 ribu tahun terakhir dan dinyatakan aktif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat