kievskiy.org

Darurat Sampah di Karawang Diprediksi Masih Berlanjut, DLH Minta Masyarakat Lakukan Langkah Ini

Tumpukan sampah yang tumpah ke badan jalan di wilayah Karawang Kota.
Tumpukan sampah yang tumpah ke badan jalan di wilayah Karawang Kota. /Pikiran Rakyat/Dodo Rihanto

PIKIRAN RAKYAT - Darurat sampah di wilayah Karawang Kota diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir pekan ini. Pasalnya, hingga saat ini belum ada pejabat yang bertanggung jawab untuk mengelola sampah di Karawang.

"Jabatan Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup hingga saat ini masih dibiarkan kosong. Sementara Kasubkor Kebersihan Pak Ade Sutardi sedang dirawat di rumah sakit," ujar Pelaksana tugas (Plt) Dinas Lingkunga Hidup Karawang, Agus Sanusi, saat dikonfirmasi terkait tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik sejak beberapa hari terakhir ini.

Menurutnya, kondisi tersebut diperparah oleh rusaknya tiga alat berat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang. Akibatnya, armada truk sampah harus antre berjam-jam di Jalupang ketika akan menurunkan sampah.

"Truk sampah tersendat ketika menurunkan sampah, sehingga pengaturan sampah dari tempat pembuangan sementara tidak optimal," kata Agus di ruang kerjanya pada Selasa 16 Januari 2024.

Agus mengakui alat berat di Jalupang yang tidak bisa beroperasi berimbas tehadap pelayanan pengangkutan. Hampir semia armada sampah tertahan di TPAS Jalupang.

Tumpukan sampah yang tumpah ke badan jalan di wilayah Karawang Kota.
Tumpukan sampah yang tumpah ke badan jalan di wilayah Karawang Kota.

Dia menyebutkan, saat ini DLH Karawang hanya memiliki 34 armada truk sampah dan itu pun dalam kondisi kurang sehat. Untuk mengoptimalkan pengangkutan, Agus berencana menggunakan truk rental untuk mengangkut sampah di wilayah Karawang Kota.

"Kami minta mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Masyarakat diharap bersabar hingga kami berhasil memperbaiki alat berat yang rusak," katanya.

Menurut Agus, produksi sampah masyarakat Karawang memang terbilang tinggi. Jika dikalkulasi dengan jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta, maka produski sampah di daerah lumbung padi itu mencapai 1.200 ton per hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat