kievskiy.org

Bey Machmudin Sentil Kades Gunung Menyan Bogor yang Pamer Tas Ratusan Juta: Beri Contoh Baik

Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Wiwin Komalasari viral karena pakai tas dan kacamata mahal saat demo di DPR RI.
Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Wiwin Komalasari viral karena pakai tas dan kacamata mahal saat demo di DPR RI. /Foto: Tangkapan layar TikTok @ratuwk1414

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Desa (Kades) Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari, menyita perhatian pengguna Instagram. Warganet menyoroti penampilan sang Kades dalam aksi demo di depan Gedung DPR RI saat menyuarakan perpanjangan masa jabatan kepala desa.

Sebuah video viral di Instagram memperlihatkan Wiwin memakai tas “branded” yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah. Padahal, jika berkaca dari gaji kades di Indonesia, penghasilan pokoknya hanya kisaran Rp2 juta per bulan.

Selain di Instagram, Wiwin sendiri terpantau cukup aktif di media sosial TikTok. Ia juga memiliki pengikut mencapai ratusan ribu di platform asal China tersebut.

Di akun TikTok pribadinya, Wiwin kerap mengunggah urusan pribadinya yang tak jarang menampilkan beberapa tas branded miliknya. Selain itu, ia juga banyak menunggah konten ketika ia bernyanyi dibanding memberi informasi dan berinteraksi bersama masyarakat.

Harga tas kades Wiwin Komalasari.
Harga tas kades Wiwin Komalasari. /Foto: Madison Avenue Couture
Unggahan viral Wiwin dengan tas branded-nya itu direspons langsung Penjabar (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. Dia mengingatkan bahwa kepada desa adalah aparat pemerintahan yang seharusnya memberi contoh, alih-alih melakukan flexing atau pamer harta.

"Kan kades itu aparat ya, harusnya juga memberikan contoh kepada masyarakat dengan tidak memberikan contoh yang tidak baik dan pamer-pamer yang sangat tidak baik," kata Bey ditemui di Bandung, Senin, 5 Februari 2024, dikutip dari Antara.

Bey menegaskan kepala desa sebagai aparat desa wajib menjadi contoh dan teladan dengan bersikap wajar. Hal tersebut termasuk diterapkan di media sosial.

Alih-alih pamer harta, kata Bey Machmudin, Kades harusnya menggunakan media sosial untuk menyosialisasikan program dan pembangunan di wilayahnya.

"Yang wajar saja. Jadi medsos ini juga digunakan untuk yang baik lah, misalnya kegiatan dia bekerja atau kegiatan pembangunan dan sebagainya, jangan untuk pamer-pamer lah buat apa," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat