/photo/2024/02/08/622618516.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka menggelar penyuluhan hukum bertajuk Program Jaksa Masuk Sekolah. Kegiatan pertama dilakukan di SMK Negeri 1 Kertajati Kabupaten Majalengka, Kamis, 8 Februari 2024.
Program Jaksa Masuk Sekolah merupakan bagian dari komitmen dan upaya Kejaksaan Negeri Majalengka dalam meningkatkan kesadaran hukum di lingkungan masyarakat generasi muda dan para pelajar.
Kasie Intel Kejaksaan Negeri Majalengka Moch. Ridwan Dermawan menggandeng Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan UKM Kabupaten Majalengka Nana Sujana, Officer Sentra UMKM BJB Cirebon, Soeksmono Boedi, Manager Bisnis Komersial BJB Majalengka Agus Tedi Heriyana, Manajer HRD SO LPK Nakayoshi Gakuin Center, Yayat Achmad Hidayat dan Gungun Gunawan Owner BS. Guvilli Majalengka.
Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka Eman Suherman yang membuka acara itu mengungkapkan, Jaksa Masuk Sekolah adalah bagian dari upaya mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
“Ini sebuah inovasi yang memberikan manfaat besar bagi generasi muda, terutama siswa-siswi SMK Negeri 1 Kertajati Majalengka dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan," kata Sekda Majalengka Eman Suherman mengapresiasi kolaborasi kegiatan yang digagas Kejari Majalengka .
Eman menegaskan, program Jaksa Masuk Sekolah sangat berharga dalam memberikan pemahaman ilmu-ilmu yang praktis dan relevan kepada siswa-siswi SMK dan SMA. Agar ke depan dapat melahirkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan, dengan kepercayaan diri dan pengetahuan yang sangat memadai.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kertajati, Karyono, menyebutkan bahwa jaksa Masuk Sekolah bisa membentuk siswa-siswi memiliki pengetahuan yang luas untuk bekal menuju masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Moch. Ridwan Dermawan di sela sela acara tersebut mengungkapkan, Jaksa Masuk Sekolah digelar untuk memberikan wawasan hukum yang relevan dengan dunia kerja.
“Termasuk memperkuat pemahaman tentang kewirausahaan kepada siswa-siswi guna mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional menuju Indonesia Emas di tahun 2045," ungkap Ridwan.
Menurutnya, kolaborasi penting untuk dilakukan sebagai sarana untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa dalam memahami hukum dan wawasan lainnya yang relevan dengan dunia kerja dewasa.