kievskiy.org

Kuningan Punya Sunda Wewengkon, Bahasa Daerah yang Harus Dipelihara Agar Tak Punah

Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar membubuhkan tanda tangan di buku Bahasa Wewengkon Kabupaten Kuningan pada 2018.
Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar membubuhkan tanda tangan di buku Bahasa Wewengkon Kabupaten Kuningan pada 2018. /Pikiran Rakyat/Ajun Mahrudin

PIKIRAN RAKYAT - Kabupaten Kuningan memiliki ciri khas terkait dengan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat yakni bahasa Sunda Wewengkon Kuningan. Kini bahasa daerah itu jarang digunakan oleh masyarakat perkotaan terutama generasi masa kini.

Mereka lebih memilih bahasa nasional dalam percakapan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun sekolah. Alasannya, banyak yang tidak tahu, memahami bahasa daerah tersebut.

Meski demikian, bahasa Sunda Wewengkon Kuningan masih digunakan oleh masyarakat perdesaan terutama di wilayah timur Kabupaten Kuningan. Di antaranya desa-desa di wilayah Kecamatan Cibingbin, Cibeureum, Karangkancana, dan Ciwaru.

Contohnya di Desa Cipondok, Dukuhbadag, Bantarpanjang, Citenjo, Kecamatan Cibingbin, masyarakat setempat tidak asing lagi dengan kata jenuk (banyak), ebrug (jembatan), gili (jalan), dan kata-kata lainnya.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) STKIP Muhammadiyah Kuningan, Rahayu (21) mengaku prihatin terkait dengan bahasa Sunda Wewengkon Kuningan yang kini jarang digunakan masyarakat dalam pergaulan sehari-hari.

Oleh karena itu, perlu langkah berbagai pihak agar bahasa daerah khususnya bahasa Sunda Wewengkon Kuningan tidak punah.

Dia berharap pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan konsisten melakukan langkah upaya mendorong masyarakat dalam pemeliharaan dan pelestarian bahasa daerah.

Bahasa Sunda Wewengkon Kuningan, kata dia, penting dikenalkan lagi kepada masyarakat terutama di lingkungan sekolah, agar bahasa daerah tidak punah.

“Pelajar lebih mengenal kata-kata asing, dibanding bahasa daerah. Itu mungkin mereka tahu atau, memang malu mengungkapkannya,” kata Rahayu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat