kievskiy.org

KH Abdul Chalim Dianggap Tepat Jadi Nama BIJB Kertajati, Ini Penjelasan Peneliti UIN Sunan Ampel

KH Abdul Chalim yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada Jumat, 10 November 2023 lalu.
KH Abdul Chalim yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada Jumat, 10 November 2023 lalu. /Antara/HO Pemprov Jabar

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Majalengka saat ini tengah menggodok usulan-usulan nama yang akan disematkan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Salah satu nama yang muncul adalah pahlawan nasional asal Majalengka, salah seorang pendiri NU yang merupakan satu-satunya dari tanah Jabar.

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Abd. Halim, M.Ag. yang juga peneliti KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional asal Jabar mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah mengusulkan nama KH Abdul Chalim sebagai salah satu alternatif nama BIJB.

KH Abdul Chalim diusulkan menjadi nama baru bagi BIJB bertolak dari ditetapkannya beliau sebagai Pahlawan Nasional asal Majalengka pada 10 November 2023.

"Dukungan terhadap usulan ini datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari mantan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, yang menyebut akan mengabadikan nama KH Abdul Chalim menjadi nama jalan dan bandara di Majalengka. Ada pula dukungan dari Masyarakat Sejarah Indonesia (MSI), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) serta Pengurus NU Kabupaten Majalengka dan Cirebon. Termasuk Pk Gubernur Jawa Barat di media," ujar Prof Halim, Minggu, 3 Maret 2024.

Menurut Prof Halim, seluruh dukungan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, KH Abdul Chalim adalah satu-satunya pendiri NU yang berasal dari tanah Sunda. NU memiliki andil besar bagi negara dengan membangun jejaring internasional berbasis kebangsaan.

"Maka dengan menggunakan nama KH Abdul Chalim, bandara akan bertransformasi menjadi simbol konektivitas internasional yang mendorong pembangunan bangsa," ujarnya.

Dikatakan Prof Halim, salah satu peran penting bandara adalah instrumen bagi konektivitas suatu bangsa secara fisik. Hal ini sebagaimana kisah KH Abdul Chalim yang pernah mendedikasikan dirinya dalam membangun konektivitas antarwilayah, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, melalui serangkaian perjalanan kaki selama 12 hari.

Maka dalam konteks ini, Bandara Internasional KH Abdul Chalim akan menjadi simbol kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu bangsa, yang berfungsi sebagai prasarana pokok untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, dan negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat