/photo/2024/03/06/3884587697.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Tiga kendaraan roda empat dan 10 sepeda motor terjebak longsor di ruas jalan Nasional antara Kabupaten Majalengka dan Kuningan tepatnya di Blok Cipadung, Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.
Para pengendara yang terjebak longsor bisa dievakuasi tim gabungan BPBD, TNI, kepolisian dan masyarakat pada Selasa 5 Maret 2024 malam hari.
Saat ini ruas jalan Majalengka-Kuningan tidak bisa dilalui. Polisi telah memasang garis polisi baik dari arah Kuningan maupun dari Majalengka yang menunjukkan penutupan jalan.
BPBD Majalengka memprediksi pembersihan longsoran tanah tersebut baru bisa selesai dalam kurun waktu dua hari jika tidak terjadi hujan dan longsor susulan. Pasalnya hingga saat ini tanah masih terus bergerak, potensi longsor pun masih cukup tinggi.
Sempat diguyur hujan deras
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi mengatakan bahwa longsor tersebut menutup akses jalan nasional di empat titik. Saat itu hujan deras terus mengguyur wilayah Majalengka mulai sore hingga dini hari.
Hingga Rabu 6 Maret 2024, tebing longsor masih terus bergerak sehingga alat berat pun baru difungsikan pada siang hari. Air dari tebing juga terus melimpah ke jalan raya mengguyur tebing di bawah jalan.
“Tadi malam, langkah pertama yang kami tangani adalah penyelamatan warga yang terjebak di antara longsoran. Mereka semua selamat, sekarang menangani material longsor yang menutup jalan agar lalu lintas kembali normal,” ujar Iskandar Hadi.
Iskandar Hadi mengatakan bahwa pihaknya sejak malam telah melakukan koordinasi dengan PUTR, PU Provinsi untuk membersihkan material longsoran agar jalan bisa segera dilintasi kembali.
“Pembersihan matrial dilakukan secara estafet dari bagian atas terlebih dulu dari arah Kuningan, perkiraan pembersihan matrial bisa selesai dua hari itupun juka tidak terjadi hujan, kalau hujan harus dihentikan karena mengancan keselamatan. Kedua pergerakan tanah masih terus terjadi potensi longsor susulan diprediksi masih mengancam,” katanya.
