kievskiy.org

DBD di Ciamis Melonjak, Tembus 330 Kasus dalam Tiga Bulan

Petugas melakukan pengasapan atau fogging di wilayah Ciamis, beberapa waktu lalu. Sejak awal tahun hingga Maret 2024, tercatat 330 kasus DBD, 3 di antaranya meninggal dunia.
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di wilayah Ciamis, beberapa waktu lalu. Sejak awal tahun hingga Maret 2024, tercatat 330 kasus DBD, 3 di antaranya meninggal dunia. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Perubahan cuaca ekstrem hujan dan panas belakangan ini, memicu lonjakan serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tatar Galuh Ciamis. Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mencatat, sejak awal tahun hingga Maret 2024 mencatat 330 kasus, 3 di antaranya meninggal dunia.

"Lonjakan kasus DBD tidak hanya di Ciamis, tetapi sudah nasional. Meningkatnya kasus ini dampak dari perubahan iklim. Sehingga analisisnya nasional, bukan regional," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, Edis Herdis kepada kontributor Pikiran Rakyat Nurhandoko Wiyoso, Jumat, 22 Maret 2024.

Ditambahkan, tercatat 58 kasus pada Januari 2024. Angka ini lebih banyak dibandingkan Januari 2023 sebanyak 20 kasus.

Kemudian bulan Februari mencapai 151 orang, 2 di antaranya meninggal dunia. Padahal, pada Februari 2023 hanya 21 kasus.

Selanjutnya, sebanyak 121 kasus pada Maret 2024. Padahal, pada Maret 2023 sebanyak 21 kasus.

"Lonjakan signifikan pada bulan Februari tercatat 151 kaus, 2 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan dari kategori umur paling banyak usia 15-44, sebanyak 170 kasus, satu meninggal dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Edis mengatakan, upaya untuk mengatasi agar kasus DBD akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti, tidak semakin meningkat, di antaranya dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massal. Seperti melaksanakan Jumat Bersih, melakukan 3M Plus, menguras atau membersihkan tempat penampung air, seperti bak mandi, toren air, dan lainnya.

Menutup tempat penampungan air, termasuk mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sedangkan plusnya adalah mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Dengan menebar larvasida, abate di tempat penampungan air.

"Jika membutuhkan masyarakat dapat minta abate di puskesmas terdekat. Demikian pula jika merasakan gejala seperti demam, segera dibawa ke fasilitas pengobatan, puskesmas," kata Edis menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat