PIKIRAN RAKYAT - Dinas Perhubungan Jawa Barat memprediksi akan ada 22,3 juta motor yang bergerak di Jawa Barat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub Jabar, Agus Didik, mengimbau para pemotor berangkat pagi hari saat mudik. Penyebabnya, ada potensi cuaca ekstrem pada masa mudik Lebaran 2024. Berangkat mudik pagi hari bisa menghindarkan mereka dari hujan disertai angin kencang yang biasa terjadi pada sore hingga malam hari.
"Jika hal itu (cuaca ekstrem) terjadi, berpotensi menimbulkan kecelakaan," kata Agus setelah melakukan sosialisasi angkutan Lebaran di Bandung, Kamis 28 Maret 2024.
Dia juga menghimbau agar para pemotor tetap mengutamakan keselamatan dengan tidak membawa barang banyak maupun penumpang yang melebihi kapasitas motor.
![Ilustrasi badai, cuaca ekstrem.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x120:1920x1250/x/photo/2022/12/28/3705496608.jpg)
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Koswara, mengatakan, berdasarkan potensi pergerakan nasional, ada 193,6 juta orang atau 71,7 persen masyarakay Indonesia melakukan mudik. Kemudian, 21 juta di antaranya berpotensi menuju dan melintasi Jawa Barat. Rinciannya, 14 juta melintasi Jawa Barat untuk menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, lalu 7 juta pemudik masuk ke Jawa Barat.
Adapun potensi pemudik internal Jawa Barat adalah 37 juta. Terdiri dari pergerakan antarkota/kabupaten Jawa Barat sebanyak 32 juta, dan pergerakan keluar Jawa Barat sebanyak 5 juta.
Potensi jumlah pergerakan pemudik pada masa Lebaran 2024 adalah 39 juta jiwa.
Untuk penggunaan angkutan umum, diprediksi terjadi kenaikan sebanyak 53 persen, sementara untuk penggunaan angkutan pribadi pada mudik dan arus balik tahun ini kenaikan proyeksinya sebanyak 0,36 persen.
Asal pemudik mayoritas berasal dari kawasan Bandung Raya, disusul Bogor dan Depok, Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang), Cirebon Raya, Sukabumi, Cianjur, dan Bekasi.
Tujuan mudik mereka beragam. Mulai dari Priangan Timur, Sumedang-Cirebon-Indramayu-Kuningan-Majalengka, Bogor-Cianjur-Sukabumi-Depok-Bekasi, serta ke Jateng, Jatim dan DIY.***