kievskiy.org

Dari Cianjur ke Arab Saudi, Kaligrafi Santri Pesantren Hibatussadiyyah Mendunia, Simak Profilnya

Ornamen dalam Masjid Al Jabbar dengan kaligrafi yang menggantung di bagian atas.
Ornamen dalam Masjid Al Jabbar dengan kaligrafi yang menggantung di bagian atas. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Pondok Pesantren Hibatussadiyyah, sebuah lembaga pendidikan Islam yang terletak di Kampung Gadget, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, telah mewarnai lanskap pendidikan agama di Indonesia sejak didirikan pada tahun 2009.

Pendiri pondok pesantren ini, yang akrab dikenal dengan nama Kang Ibad, adalah KH Chevy Hibatullah Aisah Ma'soem, atau lebih dikenal dengan inisial AM.

Nama Hibatussadiyyah sendiri merupakan sebuah kolaborasi unik antara nama Kang Ibad dan Sadia, istri dari Bapak Haji Aliyudin, yang dengan kemurahan hati menghibahkan rumah dan tanahnya untuk pendirian pesantren ini.

Visi dan Misi Pondok Pesantren Hibatussadiyah

Visi Pondok Pesantren Hibatussadiyyah adalah mencetak santri-santri yang memiliki karakter unggul, mandiri, berakhlakul karimah, dan memiliki keilmuan yang mendalam. Untuk mencapai hal tersebut, misi utama yang dicanangkan adalah mendalami 12 cabang ilmu agama, atau yang dikenal sebagai 12 Fan.

Ilmu-ilmu ini mencakup Shorof, Bayan, Ma'ani, Nahwu, Qofiyah, Syi'ir, 'Arudh, Isytiqaq, Munadhoroh, Khot, Insya, dan Lughoh. Kedalaman dalam 12 Fan ini dianggap sebagai pintu gerbang bagi santri untuk kemudian dapat menjelajahi cabang ilmu agama lainnya.

Selain itu, pondok pesantren yang berdiri sejak 2009 ini mewajibkan para santrinya belajar dasar tahsinul khat atau kaligrafi arab yang menjadikan program tersebut sebagai unggulan pondok pesantren tersebut.

"Jadi seorang yang ingin mendalami ilmu agama itu harus melalui pintu 12 fan dulu, barulah santri tersebut boleh mendalami kepada yang lainnya. Dan makanya dari itu dari kami juga apa mau dia memberikan pelajaran juga ilmu fiqih, ilmu tauhid dan ilmu ilmu yang lainnya. Tentunya cuma yang diprioritaskan yaitu 12 fan itu," kata Pendiri Pondok Pesantren Hibatussadiyah, KH Chevy Hibatullah Aisah Ma'soem alias Kang Ibad melalui sambungan chat WhatsApp, Jumat, 29 Maret 2024.

Metode Belajar: Pendekatan Takhasusiyah dan Kedalaman Ilmu

Pondok Pesantren Hibatussadiyyah menggabungkan kurikulum pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan umum, mempertahankan keseimbangan antara keduanya. Dengan menggunakan konsep pendidikan pondok pesantren murni, pesantren ini tetap berpegang teguh pada kitab-kitab kuning dalam pengajarannya, sambil juga memberikan ruang bagi ilmu-ilmu formal.

Sebagai bagian dari komitmen ini, pesantren telah mendirikan SMP Sultan Hidayatullah, yang dinamai sempena nama Pangeran Hidayatullah, salah satu leluhur dari pendiri pesantren.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat