kievskiy.org

Ceu Popong: Halalbihalal Produk Asli Indonesia yang Harus Dilestarikan

Ceu Popong bersama para undangan saat menerima buku Sejarah Orang Tionghoa di Nusantara di d'botanica mall di Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung pada Sabtu 27 April 2024.
Ceu Popong bersama para undangan saat menerima buku Sejarah Orang Tionghoa di Nusantara di d'botanica mall di Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung pada Sabtu 27 April 2024. /Pikiran Rakyat/M Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Kekuatan ikatan persaudaraan bisa diperkuat dengan salah satu budaya yang ada di Indonesia. Budaya itu disebut halalbihalal yang ternyata di luar negeri pun tidak ada karena halalbihalal merupakan produk asli Indonesia buatan para pendiri bangsa.

Berikut diungkapkan oleh sesepuh Jawa Barat, sekaligus Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jawa Barat Popong Otje Djundjunan. 

Hal ini disampaikan perempuan yang akrab disapa Ceu Popong ini, saat silaturahmi dan halalbihalal FPK Jabar di d'botanica Bandung Mall di Jalan Dr Djundjunan Kota Bandung pada Sabtu, 27 April 2024.

Menurut Ceu Popong sesudah Pemilihan Umum (Pemilu) meskipun berbeda pilihan namun bangsa Indonesia khususnya di Jawa Barat, bisa disatukan lagi dengan halalbihalal ini. Terlebih ada peran FPK di sana.

"Jadi jangan sampai nanti anak cucu kita meninggalkan budaya yang sangat baik ini. Kalau di negara lain sih selesai salat Idul Fitri langsung bubar saja. Hanya di negara kita selesai salat langsung maaf-maafan," katanya.

Terlebih prosesi halalbihalal ini kata Ceu Popong bisa berlangsung selama bulan Syawal. Sehingga hampir di berbagai tempat manapun kita banyak berhubungan dengan orang lain maka disitulah ada halalbihalal.

Seperti diketahui FPK merupakan forum yang di dalamnya ditemukan banyak keragaman yang bersatu. Baik keragaman dari suku ras maupun agama yang ada di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut juga diberikan kepada para tamu undangan yang hadir buku berjudul 'Sejarah Orang Tionghoa di Nusantara'. Buku ini merupakan hasil riset Prof Nina Lubis bersama beberapa profesor, doktor dan magister ahli sejarah di Indonesia.

"Kebetulan saya sudah baca habis buku ini. Bahkan melalui buku ini, kita jadi tahu apapun ras yang ada di kita mau itu Cina, Arab, Batak atau apapun itu, ternyata telah berbuat yang terbaik bagi Indonesia. Kita jangan sampai dipecah belah," kata Ceu Popong.

Pada kesempatan tersebut Ketua Panitia halalbihalal yang juga Wakil Ketua FPK Jabar, Dr Djoni Toat, SH, MH menyampaikan setidaknya ada 200 undangan yang hadir. Baik dari FPK Jabar maupun FPK kabupaten dan kota di Jabar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat