PIKIRAN RAKYAT - Lahan pertanian di blok Japuh Desa Cikembulan, Kecamatan Cikembulan, Kabupaten Pangandaran akhirnya dapat dialiri oleh air. Pasalnya, petani yang selama ini memanfaatkan air dari tadah hujan untuk mengairi lahan sawahnya sudah terpasang pompa air.
Pompanisasi diresmikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan bersama Komandan Kodim 0625 Pangandaran Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto, Selasa, 30 April 2024. Hadir Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Sarlan, Anggota DPRD Joane Irwan Suwarsa, Danramil Pangandaran Kapten Inf. Yanyan Maulana serta Kades Cikembulan Yayan.
Kadis Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan, pompa air ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Karena kata Yadi, Kabupaten Pangandaran ini salah satu daerah yang memiliki luas lahan sawahnya sekira 18.000 hektar, di mana seluas 7.000 hektare merupakan sawah tadah air hujan.
"Sawah tadah hujan ini hanya satu kali tanam dalam setahun, bahkan tidak sama sekali," ujar Yadi.
Maka ia berharap dengan adanya bantuan pompanisasi ini, untuk penanaman padi bisa dua kali dalam setahun. Jadi ada peningkatan Indeks Penanaman (IP).
"Bahkan yang tadinya tidak bisa tanam sama sekali, bisa menanam satu kali setahun," katanya.
Ia mengatakan, bantuan untuk tahap satu pada 2024, Kabupaten Pangandaran mendapat bantuan sebanyak 35 pompa air, salah satunya kelompok tani yang ada di blok Japuh Desa Cikembulan. Menurut Yadi, pompa air terdiri dari tiga ukuran.
Kata Yadi, saat mengikuti rapat bersama Gubernur, untuk wilayah Jawa Barat sendiri memiliki kuota sebanyak 5.000 pompa air dari Kementerian Pertanian, sampai kemarin yang sudah turun baru sekira 1.500 pompa air.