PIKIRAN RAKYAT - Saksi mata yang selamat dari kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengungkapkan bahwa bus sempat tak terkendali sebelum terjadinya kecelakaan maut. Tidak hanya itu, penumpang juga berteriak panik sesaat sebelum benturan terjadi.
"Karena gelap di tiap posisinya, semakin oleng (busnya). Semakin oleng tuh anak-anak udah 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'," kata Guru Pendamping SMK Lingga Kencana, Adawiah pada Minggu 12 Mei 2024.
Di tengah kepanikan itu, perwakilan pihak travel kemudian turun tangan. Dia berteriak memberikan pesan, tetapi suaranya tak terdengar jelas karena bersahutan dengan teriakan penumpang.
"Ternyata, masuklah itu yang dari travelnya. Saya enggak tahu dia teriak-teriak apa, saya juga gak paham. Anak-anak juga pada teriak," tutur Adawiah.
"Tiba-tiba (bus) jatuh gak begitu lama, dan itu udah oleng," ucapnya menambahkan.
Kecelakaan maut yang dialami bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok menyebabkan sejumlah siswa dan satu guru tewas. Kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, itu terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 malam.
Bus pariwisata Trans Putera Fajar bernomor AD-7524-OG itu membawa 53 siswa SMK Lingga Kencana Depok. Berdasarkan laporan terakhir, 11 orang orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Kronologi Kecelakaan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast menceritakan kronologi kecelakaan maut tersebut. Menurut keterangan saksi, bus tiba-tiba oleng saat bus melewati jalan menurun.
“Oleng ke kanan menabrak kendaraan mobil dari arah berlawanan kemudian terguling, miring ke kiri posisi ban kiri diatas dan terselusur sehingga menabrak tiga motor yang terparkir di bahu jalan," ujarnya.