kievskiy.org

Pembatasan Study Tour Bikin Biro Pariwisata Cemas: Jangan Sampai Minat Masyarakat Turun

Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024.
Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah akan memperketat pelaksanaan karya wisata atau study tour di sekolah setelah kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang. Rencana itu justru dikhawatirkan merugikan pengusaha biro perjalanan pariwisata.

“Jangan sampai pengaturan ini malah menurunkan minat masyarakat untuk menggunakan biro travel lokal,” kata Opal, seorang pelaku usaha biro perjalanan pariwisata di Subang kepada Kontributor Pikiran Rakyat Hilmi Abdul Halim, Senin, 13 Mei 2024.

Kecelakaan bus Trans Putera Fajar yang membawa puluhan siswa-guru SMK Lingga Kencana Kota Depok, Sabtu, 11 Mei 2024 malam lalu berdampak besar. Kejadian yang menimbulkan 11 korban jiwa dan puluhan luka-luka itu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Termasuk, dari Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang mengeluarkan Surat Edaran kepada seluruh Bupati/Wali Kota. Ia mengimbau mereka untuk memperketat izin pelaksanaan study tour yang dilaksanakan satuan pendidikan.

Meskipun demikian, pengusaha biro perjalanan pariwisata mengaku belum merasakan dampak dari surat edaran yang dikeluarkan pada Minggu, 12 Mei 2024. “Untuk sekarang, belum ada (penundaan atau pembatalan jadwal study tour),” ujar Opal.

Sementara itu, dalam surat edarannya, Pj Gubernur Jabar mengimbau para Bupati dan Wali Kota memperhatikan tiga hal dalam pelaksanaan study tour. Pertama, kegiatan tersebut disarankan dilaksanakan di dalam kota.

Kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif di dalam kota diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, sekolah yang sudah terlanjur merencanakan study tour ke luar kota sejak lama, Bey berpesan untuk meningkatkan keamanan.

Penyelenggara diminta memperhatikan kesiapan awak kendaraan hingga keamanan jalur yang akan dilewati. Selain itu, seluruh pihak terkait perlu berkoordinasi untuk mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perhubungan daerahnya mengenai kelayakan teknis kendaraan yang akan digunakan.

“Ketiga, pihak satuan pendidikan dan yayasan penyelenggara study tour melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya,” tutur Bey dalam keterangannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat