kievskiy.org

Lowongan Terbatas dan Tak Sesuai Kompetensi, Mayoritas Pencari Kerja Gagal Dapat Pekerjaan

Ribuan pencari kerja mengikuti bursa kerja atau Jobfair di Alun-alun Purwakarta, Selasa (28/5/2024). Lebih dari 6.000 pendaftar memerebutkan lowongan kerja sebanyak 1.500 formasi.
Ribuan pencari kerja mengikuti bursa kerja atau Jobfair di Alun-alun Purwakarta, Selasa (28/5/2024). Lebih dari 6.000 pendaftar memerebutkan lowongan kerja sebanyak 1.500 formasi. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 6.000 orang mendaftar bursa kerja (Jobfair) yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta di Alun-Alun Purwakarta, 28-30 Mei 2024. Mereka memperebutkan lowongan kerja yang hanya tersedia 1.500 formasi.

Kepala Disnakertrans Purwakarta Didi Garnadi menyebut formasi pekerjaan didominasi untuk lulusan SD-SMA. 

“SD sebanyak 200 orang, SMP 490 orang, SMK-SMA-MA sebanyak 761 orang,” katanya seusai pembukaan acara, Selasa, 28 Mei 2024.

Dia mengakui lowongan pekerjaan untuk lulusan perguruan tinggi, jumlahnya masih terbatas. Untuk lulusan diploma (D3), formasinya 72 orang saja, sedangkan sarjana (S1) hanya 49 orang.

Ribuan pendaftar itu diatur kedatangannya dalam dua sesi per hari sehingga tidak menimbulkan penumpukan di lokasi. Namun, antusiasme pencari kerja tidak sebanding dengan perusahaan yang berpartisipasi menyediakan lowongan pekerjaan.

Dalam Jobfair kali ini terdapat 30 perusahaan yang membuka tenda pendaftaran. Formasi yang disediakan secara keseluruhan mencapai 762 orang untuk penempatan di dalam negeri, baik Purwakarta maupun daerah lain.

Selain itu, terdapat formasi pekerjaan untuk penempatan di luar negeri yang disediakan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). 

“Formasi yang disediakan itu berjumlah 490 orang,” kata Didi.

Sisanya, disediakan Lembaga Pelatihan Kerja untuk program magang ke Jepang sebanyak 320 orang. Namun, para peserta cenderung berminat bekerja di daerahnya karena mereka terlihat lebih banyak mengerumuni tenda perusahaan yang memiliki pabrik di Purwakarta.

Tak Sesuai Kompetensi

Lebih lanjut, Didi mengakui dari total formasi itu juga belum tentu akan terisi 100%. Hal itu disebabkan oleh ketidaksesuaian kompetensi tenaga kerja dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat