kievskiy.org

Cegah Perundungan, Warga Jabar Diimbau Lapor ke Stopper di Aplikasi Sapawarga

Ilustrasi bullying.
Ilustrasi bullying. /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Sejak 2023, Pemprov Jabar telah memiliki program Stopper (Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan) dengan tagline 'Tiga Berani' yakni Berani Bicara, Berani Lapor, Berani Menolak.

Warga dapat memanfaatkannya untuk melakukan pelaporan kasus perundungan. Pasalnya, Program Stopper ini sudah terintegrasi dengan aplikasi Sapawarga.

Melalui Stopper yang ada di Sapawarga, siswa korban, orangtua, atau teman yang mengetahui adanya perundungan dapat melapor melalui WhatsApp, QR Code, dan website yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah.

Kehadiran Stopper dikuatkan menyusul adanya praktik perundungan yang menimpa siswi SMK di Bandung Barat yang mengakibatkannya tutup usia.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey T Machmudin pun telah menginstruksikan Dinas Pendidikan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) untuk segera menangani kasus perundungan yang dialami oleh siswi tersebut.

"Saya sudah meminta Plh. Kadisdik untuk benar-benar mengkaji masalah ini, sehingga nantinya bisa ditemukan solusi, apakah melalui laporan rutin dari setiap guru kepada orangtua atau metode lainnya," ujar Bey Machmudin di Bandung, Kamis, 13 Juni 2024.

Bey juga telah mengunjungi keluarga sang siswi SMK di rumah neneknya di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, pada Rabu, 12 Juni 2024. Meskipun rumah korban sebenarnya berada di Kampung Centeng, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, keluarga memutuskan untuk memakamkannya di pemakaman keluarga dekat rumah neneknya.

"Saya kemarin mengunjungi dan menyampaikan dukacita mendalam," kata Bey.

Kasus perundungan yang dialami pelajar 18 tahun tersebut baru terungkap setelah viral di media sosial. Ibunya pernah mendengar keluhan soal perundungan, tetapi korban meminta agar hal tersebut tidak diperbesar karena ingin fokus belajar. Kepala sekolah juga mengaku tidak menerima laporan mengenai perundungan dari orangtua korban.

Menyikapi fenomena ini, Bey meminta agar pihak sekolah, orangtua, dan stakeholder lainnya aktif bekerja sama dalam mencegah perundungan. Inisiatif dan keberanian melapor sangat penting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat