kievskiy.org

Darurat Pinjol di Jawa Barat, Literasi Rendah Jadi Biang Kerok

Ilustrasi pinjol.
Ilustrasi pinjol. /Pixabay/Rilsonav

PIKIRAN RAKYAT - Kasus pinjaman online (pinjol) di Jawa Barat tinggi, Penjabat Gubenur Jawa Barat Bey T Machmudin sebut akibat rendahnya literasi.

Dikatakan Bey, saat ini tengah terjadi darurat literasi, sebagai contoh masalah pinjol. Pinjol berkali-kali diulas, yang ada hanya rugi. Untungnya cuma satu, mendapatkan pinjaman instan. Setelah itu rugi nanggung beban, bunga tinggi.

"Kami memiliki masalah serius dengan pinjol, Jawa Barat tertinggi pinjol, Rp16,5 triliun. Kalau tingkat literasi masyarakat tinggi, saya rasa ini bisa ditekan," ujar Bey pada Gerakan Indonesia Membaca di Provinsi Jawa Barat, Selasa 25 Juni 2024.

Sudah jelas, kata Bey, tidak ada satu sisi pun yang menguntungkan dari pinjol. "Saya juga heran, perasaan saya orangtua kita dulu sering ingatkan, kalau hidup jangan hutang. Mending ge seayana (lebih baik hidup seadanya). Tapi kenapa nilai itu bergeser?," kata Bey.

Pepatah orangtua dulu, lanjut Bey, bahkan sering ditulis dibuku meminta agar masyarakat menjadi diri sendiri seutuhnya. Tapi nilai itu bergeser.

"Kami terus mengingatkan masyarakat, tapi kadang godaan tinggi. Dengan adanya internet, masyarakat hanya baca judul. Makanya pas kita baca media online, bombastis tapi isinya mengejar clickbait. Tidak dibaca isinya," ucapnya.

Di internet, terdapat media-media baru yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya, sayangnya begitu mudah dibagikan dan disebarkan.

"Ini masalah kita semua dan mohon bapak ibu yang tingkat literasinya tinggi, memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami juga terus melakukan edukasi, bahwa sebaiknya bacalah media yang memang mainstream atau bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat